Masa depan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024 bakal suram jika hanya mengandalakan tiket dari PDIP. Ppasalnya Ketua Umum Megawati Soekarnoputri pasti mendahulukan karir anak kandung ketimbang kader partai.
Demikian disampaikan Pengamat politik Lingkar Wajah Kemanusiaan (LAWAN Institute), Muhammad Mualimin, dalam keterangan tertulisnya pada Kantor Berita RMOLJabar. Senin (31/5).
‘’Sepopuler apapun Ganjar di mata publik, Megawati sebagai ibu kandung pasti ngotot agar Puan Maharani yang jadi Capres 2024. Kalau Megawati sudah berkehendak, mana berani kader membantah. Masa depan Ganjar di PDIP suram, lebih baik cari partai lain untuk Nyapres,’’ kata Mualimin.
Sebagai ketua umum yang nama partainya ada embel-embel ‘Demokrasi-nya’, jelas Mualimin, Megawati harus berbesar hati untuk rela turun dari singgasana dan membiarkan kader yang kompeten menggantikan tampuk kepemimpinan.
‘’Megawati ini aneh. Partai ada nama ‘Demokrasi-nya’, tapi kepemimpinan PDIP tak pernah berganti sejak 22 tahun silam. Sistem Ratu Abadi seperti ini membikin kader terbaik jadi tersingkir dan regenerasi mampet. Siapapun yang berani mengkritik Megawati terbuang dan mati karir. Contohnya Maruarar Sirait dan Rustriningsih,’’ ujarnya.
Dengan populernya nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden 2024 yang diinginkan publik, papar Mualimin, mestinya Megawati bersikap demokratis dan tidak memaksa menyodorkan Puan Maharani ke rakyat pada Pilpres 2024.
‘’Dari kecenderungan kehendak publik yang tampak, Megawati harusnya secara dewasa menyiapkan Ganjar Pranowo Nyapres ketimbang Puan Maharani yang kurang disambut. Jangan sampai pembeli ingin makan nasi goreng malah disodori bakso. Ciri pemimpin demokratis ikhlas menerima tuntutan banyak orang,’’ pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved