Masuk agenda ketiga, mediasi antara pelapor pasangan bakal calon perseorangan, Asep Nandang dan Caca Nardiman tidak kunjung menemukan titik terang. Kendati demikian, sebagai pelapor, Asep Nandang masih menunggu hasil putusan Bawaslu Kota Cimahi pada Kamis (30/5) besok.
Menurut Asep, agenda ketiga mediasi antara dirinya dengan pasangan calonnya Caca Nardiman berjalan dengan aman dan nyaman. Hanya saja, pihaknya masih menunggu hasil putusan Bawaslu yang akan ditetapkan dalam agenda selanjutnya.
"Mungkin besok putusan apa yang di putuskan, apa yang nanti diberitakan Bawaslu untuk menentukan apa salah dan benarnya, kalau bicara tahapan sampai saat ini pun kami masih merasa aman dan nyaman," ucap Asep usai menghadiri Musyawarah Penyelesaian Sengketa Pemilihan di Sekretariat Bawaslu Kota Cimahi, Rabu (29/5).
Adanya laporan ke Bawaslu, dia menerangkan, yang menjadi dasar adalah kurangnya komunikasi. Sehingga pihaknya berasumsi tertutupnya informasi dan komunikasi.
"Kami tidak diberikan buku panduan, (pengetahuan) masalah administrasi, dan sebagainya. Sehingga saya berikan kepada Bawaslu untuk dikaji sebagai bahan, kita tunggu saja," ungkapnya.
Disinggung soal dugaan kesengajaan KPU untuk menjegal calon dari perseorangan, dia menuturkan, pihaknya tidak berbicara panjang dan berpikir sejauh itu. Tapi dirinya bicara tentang fakta hukum yang nanti diputuskan oleh Bawaslu dalam persidangan sesuai dengan apa yang diberikan berdasarkan fakta-fakta dan buktinya.
"Ada kesalahan sifatnya manusia, kalau berbicara penjegalan saya belum berpikir ke arah sana," ujarnya.
Diharapkan Asep, dalam tuntutan ini kebenaran dan keselarasan ada di pihaknya, karena ini baru dalam tahapan belum tahapan pemenangan. Asep memastikan, pihaknya harus mempertanggungjawabkan dan memperjuangkan masalah ini sampai darah penghabisan.
"Tidak mudah merangkul masyarakat dengan waktu yang pendek maka kita awali dari tahun 2020 berawal dari 120 KTP warga, saudara yang mendukung tiba-tiba dengan kejadian ini saya punya tanggung jawab terhadap warga Kota Cimahi yang notabene sudah mendukung dan berharap adanya peningkatan," katanya.
"Makanya kami berjuang, kami berusaha sampai titik darah penghabisan seperti apa nanti keputusan dan kebijakan yang dikeluarkan. Wajar sebagai warga negara menuntut kebenaran sebagai pembelajaran bagi masyarakat luas," tandasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved