DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Bandung Barat (KBB) tanggapi isu partai politik (parpol) terlalu bergantung pada artis, seiring banyaknya yang memanfaatkan kalangan selebritis untuk dijadikan calon bupati maupun wakil bupati demi meraih dukungan masyarakat agar bisa memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
Pada Pilkada KBB 2024, ada lima pasangan calon (paslon) yang bakal kemungkinan bakal berkontestasi. Yakni, Didik Agung Triwiyono (PKS) dan Gilang Dirga (Partai Demokrat), Tb Ardi Januar (Partai Gerindra) dan Jeje Richie Ismail (PAN), Edi Rusyandi (Partai Golkar) dan Gitalis Dwi Natarina (PKB), Hengky Kurniawan (PDIP) dan Rian Firmansyah (Partai NasDem), serta paslon perseorangan bukan kalangan artis Sundaya dan Aa Maulana.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPD PAN KBB, Asep Bayu Rohendi (ABR) menyampaikan, potensi maju berkontestasi di Pilkada KBB sangat terbuka bagi siapa saja.
"Baik berasal dari kalangan artis, tokoh keagamaan, maupun tokoh kemasyarakatan," ucap ABR saat dihubungi Kantor Berita RMOLJabar, Minggu (28/7).
Terkait potensi artis yang hanya mendompleng popularitasnya semata, diakui ABR, sempat terjadi sedikit permasalahan dari Forum Musyawarah Masyarakat Bandung Barat yang menolak calon Bupati Bandung Barat dari kalangan artis.
"Saya melihat ada balihonya cuma kita tidak masuk ke arah sana," terangnya.
Kendati begitu, ABR menyatakan, PAN KBB menanggapi santai penolakan tersebut karena merupakan bagian dari aspirasi masyarakat.
"Biarkan saja lah, mungkin itu aspirasi," ujarnya.
ABR mengungkapkan, PAN KBB telah kedatangan dari Forum Musyawarah Masyarakat Bandung Barat dan sudah diluruskan duduk perkaranya.
"Saya sudah sampaikan. Ini kan, kebijakan semua dari Ketum (Zulkifli Hasan), kita tidak bisa atau menolak bahwa di KBB menolak artis," terangnya.
Dijelaskan ABR, di dalam Undang-Undang tidak melarang hal tersebut malah siapapun berhak untuk maju di Pilkada.
"Kebetulan jagoan kita untuk di KBB yang saat ini di SK-kan dari kalangan artis jadi kita siap mengawal sesuai SK," tegasnya.
Terkait idealisme partai yang seharusnya mengusung kader sendiri, ABR memastikan, Jeje Richie Ismail merupakan kader PAN yang memang berlatar belakang sebagai artis. Bahkan pada Pileg 2024 kemarin juga mencalonkan sebagai anggota DPR RI, sehingga tidak ada pelanggaran karena Undang-Undang melindungi siapapun untuk maju di Pilkada.
"Cuman aspirasi dari Forum Musyawarah Masyarakat Bandung Barat kita sampaikan juga," katanya.
Sementara itu, Pengamat Politik Unjani Kota Cimahi, Arlan Siddha menyinggung, berbeda dengan Kota Cimahi, di KBB banyak bermunculan artis yang seolah-olah menjadi endorsement bagi Parpol untuk mendorong orang yang dianggap berpotensi untuk menang.
"Parpol yang mendorong artis untuk kontestasi di daerah, saya pikir adalah Parpol yang tidak memiliki kepercayaan diri terhadap kader sendiri," sindir Arlan saat dihubungi, Rabu, (23/7).
Menurut Arlan, hal tersebut bukan tanpa alasan sebab, secara ideologi Parpol mau menang, mau kalah, yang penting datang dari kader Parpol itu sendiri dibanding harus mendorong artis.
"Saya melihat di KBB dengan fenomena banyaknya artis yang masuk, mereka hanya berjuang pragmatis saja untuk memenangkan (jabatan) kepala daerah. Dia tidak pernah berpikir bahwa jangka panjangnya artis ini memiliki case (kasus) artinya tidak harus memiliki kemampuan dan kapabilitas yang bagus," bebernya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved