Rakyat Indonesia gegap gempita merayakan HUT ke-77 kemerdekaan Indonesia. Namun diusia Indonesia yang menginjak 77 tahun, masih ada persoalan besar yang belum terselesaikan yakni utang dan kemiskinan. "Dirgahayu ke-77 Indonesia tercinta. Semoga kita merdeka dari kemiskinan dan kelaparan," kata pendiri Jaringan Nusantara, Aam Sapulete, Kamis (18/8).
"Dirgahayu ke-77 Indonesia tercinta. Semoga kita merdeka dari kemiskinan dan kelaparan," kata pendiri Jaringan Nusantara, Aam Sapulete, seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (18/8).
Aam lantas mengutip data lembaga riset Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) yang memprediksikan lonjakan tingkat kemiskinan tahun 2022 hingga 10,81 persen atau setara 29,3 juta penduduk.
Kondisi ini kian diperburuk dengan kebijakan pemerintah yang dikabarkan akan menaikkan BBM jenis pertalite yang selama ini menjadi konsumsi masyarakat menengah dan ke bawah.
Di saat rencana pemerintah menaikkan harga pertalite dengan alasan mencegah jebolnya APBN, kata Aam, pemerintah menjalankan proyek mercusuar seperti kereta cepat Jakarta-Bandung, dan Ibukota Negara (IKN) Nusantara.
Oleh karenanya, ia menyebut momentum kemerdekaan Indonesia tidak lagi dimaknai sebagai peringatan kebebasan dari penjajah di masa pramerdeka, melainkan membebaskan masyarakat kini dari jurang kemiskinan.
"Memerdekakan rakyat dari kemiskinan, kelaparan, dan ketidakadilan. Merdeka dari utang jauh lebih penting daripada pembangunan IKN dan kereta cepat," pungkas Aam.
© Copyright 2024, All Rights Reserved