Partai Bulan Bintang merasa tidak diperhitungkan di Kota Bekasi. Terbukti dengan ketidakhadiran Wakil Wali kota Bekasi, Tri Adhianto Tjahyono dalam acara Musyawarah Cabang (Muscab) DPC PBB Kota Bekasi yang kelima.
"Biar bagaimanapun memang kita harus realistis, kita harus jujur PBB tidak lagi diperhitungkan, buktinya wakil wali kota hari ini tidak jadi datang, padahal undangannya nyampe. Sudah janji datang tapi gak datang, bahkan dari mulai unsur pemerintahan KPU, Bawaslu, Polres, Kodim, termasuk Wali Kota sendiri," Kata Ketua DPC Partai Bulan Bintang (PBB) Kota Bekasi, Joko Utomo, Selasa (24/12).
Akan tetapi kata dia, pihaknya tidak kecewa dengan nasib PBB yang tidak diperhitungkan. Hal ini malah menjadi pecutan untuk bisa eksis kembali di kancah perpolitikan Indonesia.
Sementara itu, terkait Pilkada PBB akan siapkan calonnya dan akan berperan aktif serta tidak lagi mau kecolongan seperti Pileg 2019 kemarin hanya mendorong mobil mogok, begitu mobilnya jalan lalu ditinggal.
"Kita merasa tidak lagi diperhitungkan, tanpa diajak lagi bicara padahal kontribusi kita signifikan. Ke depan kami tidak hanya mendukung, kami akan mengajukan calon entah lewat jalur partai politik ataupun independen kita akan lihat nanti situasi dan kondisinya," sambungnya.
Disinggung soal terbelahnya dukungan politik kader PBB dalam konstalasi politik pasca Pilpres 2019 kemarin, Joko Utomo mengatakan hasil Muktamar di Belitung kemarin DPP mengambil langkah langkah strategis dalam upaya menjaga soliditas kadernya di bawah. Sentralisasi dalam pengambilan keputusan ketua DPW dan DPC langsung di bawah kendali DPP.
"Karena memang yang menjadi persoalan kemarin adalah tidak solidnya infrastruktur mulai dari DPW hingga DPC sehingga terbelah, akhirnya orang orang yang tadinya mau bantuin kita menjadi ragu," tegasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved