Upaya untuk meminimalisir debit air saat musim penghujan dilakukan warga Perumahan Bukit Panorama Indah, Purwakarta. Salah satunya dengan mencanangkan pembuatan ribuan lubang biopori sebagai tempat resapan air.
Demikian disampaikan Asep Supiandi, Inisiator kegiatan Kerukunan Keluarga Panorama Bangkit dalam puncak rangkaian peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2020 yang diperingati setiap 21 Februari.
"Hari ini 1.000 lubang biopori untuk meminimalisir debit air berlebih saat musim hujan, dan juga tabungan air saat musim kemarau. Selain itu, biopori berfungsi juga sebagai pengurai sampah organik sehingga sampah rumah tangga terserap tanpa harus dibuang ke TPA," ujar Asep, Senin (24/2).
Asep menjelaskan, dengan jumlah 2.265 rumah di perumahan tersebut, nantinya akan memiliki lebih banyak lagi lubang biopori untuk penyerapan air yang akan dibuat. Diharapkan, ke depan akan semakin banyak air yang tertampung.
"Nantinya akan ada 5.000 lubang biopori, dan bisa menyerap 45 ribu liter air. Harapannya dari masyarakat, status perumahan bisa diambil alih menjadi aset Pemkab, kemudian permasahalan banjir selama ini bisa segera teratasi," tuturnya.
Sementara itu, Bupati Purwakarta Ambu Anne Ratna Mustika mengapresiasi adanya kegiatan tersebut. Menurutnya kegiatan tersebut bisa menjadi percontohan untuk warga masyarakat lain di Purwakarta.
"Ini luar biasa, karena kegiatan ini bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional. Semuanya inisiatif warga Bukit Panorama dan ini harus dijadikan percontohan untuk perumahan lain," ujar Ambu Anne.
Ambu Anne menuturkan, apabila wilayah lain di Purwakarta menerapkan program serupa, maka akan berdampak positif bagi lingkungan wilayah yang dipimpinnya tersebut.
"Saya sangat mengapresiasi. Saya yakin ketika program ini diterapkan di perumahan, atau diwilayah lain, ke depannya akan membuat lingkungan Purwakarta semakin terjaga," Ucap Anne.
© Copyright 2024, All Rights Reserved