Informasi Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terkait ribuan anggota legislatif bermain judi online harus dibuktikan. Jika terbukti, PPATK juga harus melakukan tindakan konkret.
Dorongan tersebut disampaikan Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni merespons pernyataan Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana, yang mengungkap temuan anggota legislatif menjadi pemain judol.
"PPATK wajib buktikan temuan tersebut. Harus clear bahwa ribuan anggota dewan itu betul-betul terlibat atau bermain. Jangan sekedar dugaan," kata Sahroni kepada wartawan, Jumat (28/6).
Menurut Sahroni, perilaku tersebut sangat memalukan jika informasi PPATK terbukti benar. Pejabat publik harusnya memberikan contoh baik ke masyarakat.
"Coba, gimana masyarakatnya mau ikuti aturan kalau pejabat publiknya seperti ini?" tanyanya.
Bendahara Umum Partai Nasdem tersebut meminta agar PPATK juga segera melakukan tindakan konkret ketika semua bukti telah terkumpul.
"Jadi jika terbukti, PPATK harus langsung blokir semua rekening yang terlibat. Agar menjadi contoh tegas bahwa negara betul-betul serius memberantas judi online tanpa pandang bulu," ujar Sahroni.
Dalam Rapat Kerja Komisi III DPR pada Rabu (26/6), PPATK mengungkap ada ribuan anggota legislatif yang tercatat ikut bermain judol. Terkumpul data sekitar 1.000 orang anggota legislatif mengakses permainan haram itu.
Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana, mengatakan jumlah itu terdiri dari anggota legislatif pusat dan daerah. Di antaranya DPR, DPRD, hingga kesekjenan.
"Apakah ada legislatif pusat dan daerah, ya kita menemukan itu lebih dari 1.000 orang, lebih dari 1.000 orang," kata Ivan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved