Situasi krisis di Gaza, Palestina akibat konflik panjang tak berkesudahan turut menjadi sorotan Resiman Mahasiswa (Menwa). Bahkan, 5.000 personel Menwa siap dikerahkan untuk membantu misi kemanusiaan di Gaza bersama TNI.
Komandan Resimen Mahasiswa Jayakarta, Raden Umar menyebut, saat ini banyak warga sipil di Gaza, Palestina yang sangat membutuhkan bantuan mendesak.
"Personel Menwa yang terlatih di berbagai keterampilan kemanusiaan siap berkolaborasi dengan TNI memberikan bantuan medis, logistik, serta dukungan moral kepada penduduk yang terdampak konflik," jelas Umar dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (25/6).
Menurutnya, partisipasi Menwa dalam misi kemanusiaan tersebut mengingatkan pada sejarah kontribusi Menwa dalam misi internasional di masa silam.
"Pendahulu Menwa menorehkan sejarah emasnya dengan terlibat aktif pada misi internasional, terutama pada kontingen Garuda VIII di Sinai sebanyak 2 rotasi pada tahun 1978 dan 1979," tuturnya.
Dia melanjutkan, pada masa itu, Menwa turut serta dalam operasi penjaga perdamaian yang dipimpin oleh PBB di Timur Tengah.
"Peran anggota Menwa yang tergabung dalam pasukan PBB saat itu membantu menjaga stabilitas dan keamanan di wilayah yang dilanda konflik," beber dia.
Sementara, Kepala Staf Komando Nasional Resimen Mahasiswa Indonesia (Konas), Arwani Deni menegaskan dengan kembali berpartisipasi dalam misi kemanusiaan Gaza, menunjukkan komitmen dan solidaritasnya dalam membantu para korban krisis perang Gaza.
"Misi ini bukan hanya tentang memberikan bantuan fisik, tetapi juga menunjukkan semangat gotong royong dan nilai-nilai kemanusiaan yang menjadi dasar tekad pendirian Menwa," tegasnya.
Dia berharap, Menhan dan Pimpinan TNI dapat merespons itikad baik ini.
"Semoga Bapak Menhan dan Pimpinan TNI dapat merespon itikad kesiapan Menwa dalam memberikan dampak positif bagi penduduk Gaza, serta memperkuat peran Indonesia sebagai negara yang peduli dan aktif dalam upaya perdamaian dan kemanusiaan internasional," tutupnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved