Momentum Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia memberikan berkah tersendiri bagi seniman pelukis mural di Kota Tasikmalaya.
Kegiatan peringatan yang melibatkan berbagai acara, seperti karnaval, sering kali membutuhkan tenaga kreatif dari para seniman dan pengrajin.
Mural, yang bukan hanya sekadar seni lukis pada dinding atau permukaan lainnya, telah membuktikan diri sebagai lahan pekerjaan yang menjanjikan.
Setiap momen perayaan kemerdekaan menjadi waktu yang sangat dinantikan oleh para pelukis mural untuk mendapatkan rezeki.
Deni Mulyadi (29), seorang seniman mural asal Jalan Argasari, Kelurahan Cilembang, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, mengaku mendapat banyak tawaran pekerjaan di Hari Kemerdekaan RI ke-79.
“Ya, lumayan. Pada hari kemerdekaan ini banyak yang memanggil untuk melukis mural di tembok,” kata Deni Mulyadi, Kamis (15/8).
Sejak awal Agustus hingga saat ini, Deni terus menerima pesanan dari berbagai daerah di Kota Tasikmalaya, mulai dari gang, tembok, hingga pemukiman padat penduduk.
“Kemarin ada yang memanggil saya ke Rajapolah, Ciamis, dan di Kecamatan lindihiang untuk melukis mural,” tambahnya.
Sebelumnya, Deni bekerja sebagai kuli bangunan, tetapi pada Agustus ini, ia mendapatkan banyak tawaran untuk melukis mural.
“Sehari-hari saya sebagai kuli bangunan, tapi di bulan Agustus ini banyak panggilan untuk melukis mural,” jelasnya.
Awalnya, Deni hanya iseng dan mengembangkan minatnya dalam seni lukis mural dengan mencari area yang bagus untuk dilukis. Sejak saat itu, ia mulai membuka jasa mural.
“Awalnya hanya suka saja, dan saya tertarik ke dunia seni lukis sejak 2018. Hanya iseng awalnya,” paparnya.
Setiap lukisan mural dikerjakan dengan biaya sekitar Rp 100.000 hingga Rp 200.000, tergantung pada luas area dan tingkat kerumitannya.
“Soal harga, biasanya tidak dipatok tetap. Tergantung konsep gambar dan tingkat kerumitannya. Kadang Rp 100.000, kadang Rp 200.000 atau lebih,” tutup Deni Mulyadi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved