Wali Kota Bandung, Oded M. Danial mengimbau seluruh warga Kota Bandung untuk mendukung dan berpartisipasi dalam Sensus Penduduk tahun 2020.
Badan Pusat Statistik (BPS) sejak 15 Februari 2020 sudah mulai melakukan Sensus Penduduk secara online melalui website sensus.bps.go.id hingga 31 Maret 2020 mendatang. Kemudian dilanjutkan Sensus Penduduk Wawancara pada Juli 2020.
"Berikanlah data dengan jujur, dan layani petugas sensus sebaik mungkin, baik itu sensus penduduk online maupun sensus penduduk wawancara," tutur Oded, di Balai Kota Bandung, Senin (24/2)malam.
Wali kota mengatakan, Sensus Penduduk Tahun 2020 merupakan momentum yang penting untuk mencatat Indonesia menuju Satu Data Kependudukan Indonesia.
"Data hasil sensus ini sangat bermanfaat dalam merumuskan kebijakan dan strategi pembangunan nasional dan daerah yang berdaya saing dan berkeadilan, serta meningkatkan efektivitas alokasi Sumber Daya Pembangunan," jelasnya.
Sementara itu, Kepala BPS Kota Bandung, Aris Budiyanto mengatakan, masyarakat cukup membuka website, lalu masukkan NIK (Nomor Induk Kependudukan) dan Nomor KK (Kartu Keluarga) yang berasal dari Disdukcapil.
"Kemudian akan mengisi captcha dan ada filter masing-masing individu berupa password yang berbeda-beda, supaya tidak diketahui oleh KK lain," jelasnya.
Aris menjelaskan, data dari Disdukcapil yang diambil untuk Sensus Penduduk ini adalah periode bulan Juni 2019. Jika NIK dan Nomor KK terdaftar setelahnya, maka akan dilakukan sensus melalui wawancara pada bulan Juli 2020.
"Jadi setelah memasukkan NIK dan KKb tersebut, akan ada cek keberadaan, lalu akan dilanjutkan dengan mengisi keterangan berikutnya seperti keluarga, pendidikan, kesehatan, perumahan, termasuk domisili antara yang di KK dengan yang 'de factonya', karena kadang berbeda," ucap Aris.
Menurutnya, ke depannya dengan Sensus Penduduk pada tahun ini adalah data kependudukan dari Disdukcapil dengan BPS menjadi satu data kependudukan, serta memperoleh data secara "de jure" dan "de facto".
© Copyright 2024, All Rights Reserved