Bonus Demografi berupa generasi Y (milenial) dan generasi Z (Alpha) semakin terasa di Indonesia. Generasi Y adalah mereka yang lahir pada tahun 1980-1995 atau rentang umur 26-41 tahun. Sedangkan generasi Z lahir pada tahun 1996-2015 atau rentang umur 6-26 tahun.
Terkait hal itu, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Ono Surono mengingatkan eksistensi Generesi Y dan Z tentang hidup di masa Disrupsi Digital.
Menurutnya, kelihaian menjalankan aplikasi berbasil digital merupakan suatu hal yang pokok. Dalam talkshow yang membahas pentingnya Generasi Milenial dalam Era Disrupsi Digital ini Ono mengingatkan tentang perilaku ekonomi yang dapat mendorong perbaikan pengelolaan keuangan, cara berbelanja, menabung dan investasi serta biaya pendidikan.
"Pertama, pengunaan teknologi smartphone, WiFi, layanan aplikasi streaming,"kata Ono saat memberikan sambutan dalam program Milenial Talks yang digagas Jabar Punya Milenial bertajuk "Milenial Bisa Apa?", Selasa (22/2).
"Perlu diperhatikan juga motivasi karier, mengejar gaji yang besar, sehingga mereka tidak ragu untuk berinvestasi dalam pelatihan keterampilan," imbuhnya.
Ono mengingatkan, kemajuan teknologi membuat sistem berjalan semakin cepat dan Arus informasi semakin sulit disaring. Hal itu menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi Generasi Y dan Z.
"Dari titik inilah kemudian menyeruak berbagai persoalan yang dihadapi generasi muda saat ini," ungkapnya.
Menurut Ono, generasi muda kaum milenial memiliki peran penting dalam perjalanan sejarah setiap bangsa di dunia. Menurutnya, di negara-negara yang dianggap sudah memiliki sistem demokrasi yang sudah matang dan perekonomian yang mapan pun, generasi muda memiliki peranan yang penting.
"Sejarah mencatat adanya fenomena flower generation (generasi bunga) yang merebak di negara-negara di Eropa Barat dan Amerika Serikat pada tahun 1970-an. Sejarah juga mencatat demonstrasi besar-besaran menentang perang Vietnam di Amerika Serikat yang dimotori oleh generasi muda," ungkapnya.
Menurut Ono, demonstrasi para kaum intelektual yang dilakukan di Perancis pada tahun-tahun 1960-an dan 1970-an juga dimotori oleh para kaum muda milenial
pada jamannya. Kemudian, lanjutnya, peristiwa Kongres Pemuda II pada tahun 1928 yang yang di pelopori kaum milenial pada saat itu yang kemudian melahirkan Sumpah Pemuda merupakan sebuah teks yang tidak dapat dilepaskan dari konteks politik, sosial, dan budaya yang melingkupinya.
Karena itu, kata dia, ketika muncul pertanyaan akan seperti apakah peran generasi muda saat ini, maka dengan konteks situasi politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang saat ini ada, tentunya teks yang akan dihasilkan pun akan berbeda dengan apa yang telah dihasilkan pada 1928 dalam bentuk Sumpah Pemuda.
"Semangat persatuan untuk melakukan perlawanan terhadap pemerintah kolonial Hindia-Belanda yang menjiwai kaum milenial di setiap jaman seperti milenial di tahun 1928 yang berhasil merumuskan satunya Bahasa dan bangsa , dan kaum milenial pada 1945, yang mampu melepaskan bangsa ini dari penjajahan," bebernya.
Ono menegaskan generasi milenial saat ini harus mampu mengukir sejarah sendiri dan menjawab berbagai persoalan bangsa. Persoalan kemiskinan, distribusi sumber daya ekonomi yang tidak merata, korupsi,penyalahgunaan narkoba, dan kebangaan terhadap budaya asing yang menjangkiti banyak kaum milenial saat ini, ini merupakan kondisi objektif yang memerlukan penyikapan subjektif yang tepat. Belum lagi ditambah dengan dampak sosial ekonomi akibat pandemi Covid-19.
"Semangat nasionalisme generasi muda saat ini harus dapat dimanifestaikan sebagai sebuah cara pandang dalam melakukan pemetaan posisi dan penyusunan rangkaian rencana untuk menjawab tantangan zaman saat ini. Melalui Milenial Talk, semoga bisa mendorong Kaum Milenial untuk bisa ikut serta membangun Bangsa dan Negara, membangun Jawa Barat yang jauh lebih baik lagi," pungkasnya.
Talkshow yang digelar secara daring ini dipandu oleh host Imam Haryo Pradigdo dan menampilkan sejumlah narasumber diantaranya Tenya Nufa (Miss Glamour Look Intl Asia Pacific 2021), Iting Meledak (Seleb Tiktok) dan Shelsa Ekasara (Influencer Muda).
© Copyright 2024, All Rights Reserved