RMOLJabar. Padatnya wisatawan lokal di pantai Pangandaran serta kurangnya pengawasan keluarga menimbulkan banyaknya anak dan Lanjut Usia (Lansia) terpisah dari rombongan.
Laporan Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Pangandaran, dari tanggal 1-8 Juni ada sekitar 118 orang anak terpisah dari keluarga dan lansia sebanyak 15 orang.
Menurut Ketua Balawista Pangandaran Heri Haerudin, kasus keluarga terpisah kebanyakan terjadi di objek wisata Pantai Pangandaran karena kondisi wisatawan di Pantai cukup padat.
" Kalau di Batukaras, tidak begitu signifikan banyak terjadi karena tempatnya tidak terlalu luas meski sama sama padat pengunjung, " Imbuh Heri kepada kantor berita RMOLJabar Sabtu (8/6).
Balawista, kata Heri hanya melakukan pengawasan di dua objek wisata saja. Untuk di objek wisata air lainnya yang ada di Pangandaran hanya turun secara insidentil.
" Selain keluarga terpisah, 35 kasus kehilangan barang juga terjadi. Karena ini bukan ranah kami, maka kami sarankan untuk lapor polisi, " Papar Heri.
Untuk kasus laka laut, kata Heri ada 14 kasus terjadi di objek wisata pantai Pangandaran dan semuanya berhasil terselamatkan.
Diakhir percakapan, Heri mengimbau kepada pengunjung yang berwisata ke Pangandaran supaya tetap waspada dan mengawasi keluarga masing masing.
" Setiap hari kami juga mengimbau wisatawan supaya menaati rambu-rambu di pantai karena arus balik air laut cukup berbahaya, " Tegas Heri.[son]
© Copyright 2024, All Rights Reserved