Lima kader Nahdlatul Ulama (NU) yang menghadap Presiden Israel, Isaac Herzog akan dipanggil Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Pemanggilan dilakukan dalam rangka meminta klarifikasi dari kelima kader muda NU tersebut.
Pasalnya, kunjungan lima pemuda itu dinilai melukai perasaan warga Nahdliyyin.
"Tapi yang jelas, keberangkatan mereka sulit diterima karena melukai perasaan warga Nahdliyin. Tidak semestinya warga NU berkunjung ke Israel. Ini tindakan tidak paham geopolitik dan perasaan warga NU,” kata Ketua PBNU, Savic Ali seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (16/7).
Savic menjelaskan, PBNU saat ini sedang berkomunikasi intensif dengan Palestina untuk membahas situasi terkini.
Bahkan, lanjut dia, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf bertemu dan berbincang secara khusus dengan Duta Besar Palestina, Zuhair al-Shun di Gedung PBNU Lantai 3, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta pada Kamis (11/7) lalu.
“Kemarin ada pertemuan antara Ketua Umum Gus Yahya dengan Dubes Palestina membicarakan perkembangan yang terjadi di Pelestina, apa yang bisa dilakukan oleh NU dalam konteks mendukung kemerdekaan Palestina dan menghentikan kekerasan yang terjadi terhadap rakyat Palestina,” tandasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved