Jubir Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kabupaten Garut Ricky Rizki Darajat mengaku prihatin dengan tersebarnya data pasien positif Covid-19 pada kasus ke 2 atau KC-2.
Pasalnya informasi yang disebar di media sosial beberapa waktu yang lalu membuat banyak masyarakat yang resah.
"Makanya saya tidak banyak mengkonfirmasi via telepon, tapi kami tetap berpegang teguh pada data yang telah dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes)" kata Ricky, saat melakukan jumpa pers di Gedung Pendopo Garut, Sabtu (4/4) kemarin.
Menurut Ricky, kasus positif Covid-19 kedua atau KC-2 di Kabupaten Garut merupakan seorang perempuan berusia 35 tahun yang berasal dari Kecamatan Garut Kota. KC-2 melakukan pemeriksaan spesimen secara mandiri setelah merasa gejala Covid-19.
KC-2 memiliki riwayat perjalanan dari zona merah yakni Jakarta. Ricky menyesalkan banyaknya informasi identitas pasien positif yang beredar di masyarakat.
"Identitas, profesi tak boleh disampaikan. Kami sangat prihatin dengan tersebarnya identitas itu," ucapnya.
Ricky menyebut, KC-2 mulai merasakan gejala Covid-19 pada 18 Maret. Sejak saat itu, ia memilih melakukan isolasi mandiri di rumahnya. Pada 26 Maret, secara mandiri spesimen KC-2 telah diperiksa.
"Hasilnya baru diketahui pada 3 April dengan status positif. Selama hasil belum keluar, KC-2 terus melakukan isolasi. Sekarang juga sudah 17 hari sejak isolasi, sudah kembali diambil sampelnya," bebernya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved