Jemaah haji Indonesia diminta untuk tidak bepergian ke luar kota perhajian, yaitu di Kota Makkah dan Madinah. Pasalnya, Pemerintah Arab Saudi memperketat jalur ke Kota Makkah menjelang puncak ibadah haji.
Begitu dikatakan, Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah Khalilurahman, saat ditemui di Sekretariat Sektor 7, Al Kiswah Tower Hotel, Jarwal, Makkah, Selasa (4/6). Menurutnya, sesuai ketentuan pemerintah Arab Saudi, kota perhajian hanya terdiri dari dua kota, yakni Mekkah Al-Mukaramah dan Madinah Al-Munawaroh.
"Kami sampaikan kepada jemaah haji Indonesia yang sudah di Kota Makkah maupun yang akan menuju Kota Makkah kami mengimbau supaya tidak melakukan perjalanan diluar kota-kota perhajian seperti Thoif atau Jeddah karena pemeriksaan di musim haji sangat ketat," kata Khalilurahman.
"Mereka keluar Kota Makkah maka akan mendapatkan masalah ketika di checkpoint ketika masuk pintu Makkah," imbuhnya.
Selain itu, pihaknya juga mengimbau bagi para jemaah haji lansia ataupun yang sakit agar tidak memaksakan diri dalam beribadah. Pasalnya, cuaca di Arab Saudi saat ini sangat panas bisa mencapai 44-26 derajat celsius, bahkan bisa mencapai 51 derajat celsius.
"Kami himbau juga para jemaah agar fokus beribadah di Makkah. Bagi yang sakit, atau lansia di persilahkan beribadah di musala tempat masing masing. Jadi kami mengimbau kepada jemaah haji untuk tetap tinggal di kota Makkah dan tidak melakukan perjalan di luar kota Suci Makkah demi keselamatan dan kenyamanan," tegasnya.
Pihaknya juga mengingatkan, agar jemaah haji selalu membawa kartu identitas yang telah diberikan sejak di embarkasi. Dari mulai kartu identitas, gelang identitas hingga smart card yang harus dibawa oleh para jemaah haji.
Khalilurahman menjelaskan, smart card menjadi kartu akses bagi jemaah haji untuk bisa masuk ke Padang Arafah, Muzdalifah, Mina dan ibadah tempat yang lainnya.
Sedangkan gelang identitas dan kartu identitas yang diberikan kepada jemaah haji itu dapat membantu petugas ketika jemaah haji terpisah dari rombongan atau pada saat mereka tersasar.
"Maka akan di bantu petugas untuk identifikasi dimana jemaah tersebut tinggal, sehingga memudahkan petugas untuk melayani dan mengantarkan jemaah tersebut kembali ke hotelnya. Sehingga menghindari jemaah yang tertinggal atau terpisah sampai berhari-hari," jelasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved