Bantuan diberikan Pemkab Majalengka kepada ratusan warga yang berprofesi sebagai Guru Ngaji, Imam Masjid, dan Guru Diniah Awaliyah. Bantuan santuan diberikan Pemkab yang bekerja sama dengan Baznas Majalengka.
Bupati Majalengka, Karna Sobahi mengatakan, kegiatan tersebut merupakan komitmen dirinya bersama Wakil Bupati Majalengka Tarsono D Mardiana dalam memberikan atau memperhatikan warga yang tidaksecara rutin digaji pemerintah.
Dalam visi Raharja yang dicanangkan dirinya bersama Tarsono, terdapat Religius yang artinya memperhatikan masyarakat atau mereka yang membantu dalam memberikan ilmu kerohanian. Selain itu, ada juga Adil, Harmonis dan Sejahtera.
"Salah satu indikatornya, dari Religius kita memperhatikan, memfasilitasi dari peran-peran mereka di masyarakat dalam menyanggah kegiatan rutin keagamaan," papar Karna, Jumat (14/2).
Maka dari itu, dirinya merasa sudah menjadi sebuah keharusan dan konsistensi agar mereka yang menjadi pahlawan dalam memberikan ilmu keagamaan tersebut diperhatikan. Tentunya, dalam batas-batas dan kemampuan keuangan Pemkab Majalengka.
"Ya tentu, caranya kita hanya menyesuaikan dengan keuangan yang ada. Nantinya, santunan itu akan diberikan secara rutin di setiap bulannya," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Baznas Majalengka, Agus Yadi Ismail menyatakan, dalam ketiga profesi tersebut ada sekira 280 orang yang mendapatkan bantuan santuan. Jumlah itu, dibagi dalam kategori ketiga profesi, yaitu 70 guru ngaji, 70 imam masjid dan 140 guru madrasah DTA se-kecamatan Majalengka dan kecamatan Cigasong.
"Jumlah santunan yang diberikan nominalnya, yaitu Rp 100 ribu per bulan, namun disesuaikan dengan pembagian hasil pajak yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah," ungkap Agus.
Ke depannya, Agus menyampaikan, ketiga kategori profesi yang telah terdata dalam database Baznas, akan terus mendapat santunan, sepanjang evaluasi serta monitoring dengan bantuan yang diberdayakan untuk keperluan kehidupan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved