Pemkot Bandung menargetkan 100 persen bebas kantong kresek pada tahun 2025. Guna merealisasikan target tersebut, pada tahun 2020 Pemkot akan mulai menerapkan kantong kresek berbayar.
Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung, Sopyan Hernadi mengatakan, sesuai kesepakatan bersama asosiasi ritel, kantong kresek akan berbayar mulai dari Rp2.000-10.000, guna menekan pemakaian kantong kresek.
"Kita tidak melakukan pelarangan, tapi pengurangan penggunaan. Memang sudah kesepakatan dengan asosiasi ritel, secara bertahap sesuai dengan road map yang ada di Perwal itu sendiri, bahwa mereka akan mengurangi, mulai dari stoknya bertahap," ujar Sopyan di Balaikota Bandung, Kamis (13/2).
Menurutnya, Pemkot Bandung tidak menetapkan harga minimal atau maksimal untuk kantong kresek. Namun, pihaknya menyerahkan langsung kepada ritel-ritel dalam menetapkan harga jual kantong kresek tersebut.
"Tapi penetapan harganya bukan oleh kita, karena itu sebagai barang dagangan nanti asosiasi retail sendiri yang akan memutuskan. Karena sebenarnya arahan kita sih tidak menstandarkan harga, da itu mah barang ya, ada yang jual 2 ribu, 5 ribu terserah," jelasnya.
Melalui program tersebut, diharapkan masyarakat dapat mengurangi penggunaan kantong kresek. Sebab, ketika harganya cukup mahal, mereka akan beralih kepada kantong yang lebih ramah lingkungan dan dapat dipakai berkali-kali, misalnya membawa tas belanja sendiri.
"Mudah-mudahan dengan itu bertahap masyarakat juga mulai mengurangi, 'ah daripada saya ini (beli lagi), kenapa kita enggak pakai lagi' gitu ya. Kita sarankan juga penggunaan kantong kresek tidak sekali pakai, tapi digunakan kembali," tuturnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved