Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bandung, mencatat jumlah pengangguran terbuka pada 2019 berjumlah 96.465 orang atau sekitar 8,01 persen.
Kepala Disnaker Arief Saefudin mengatakan, tingkat pengangguran terbuka (TPT) didominasi oleh lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebanyak 24.220 orang.
"Pengangguran paling banyak yaitu dari sekolah kejurusan, dan kedua dari perguruan tinggi. Ini menjadi sorotan kita sehingga kita harus memperkuat pelatihan kerja berbasis kompetensi, masyarakat dengan sistem permagangan," katanya saat ditemui di Balaikota Bandung, Kamis (7/11).
Sedangkan untuk tingkat perguruan tinggi, jumlah pengangguran lulusan Sarjana dan Diploma sebanyak 21.338 orang. Sedangkan tingkat SMA sebanyak 20.898 orang.
Menurutnya, pengangguran itu sifatnya dinamis. Bukan hanya dari lulusan sekolah saja, tapi karena tingkat urbanisasi yang tinggi sehingga tidak menutup kemungkinan pengangguran akan terus bertambah.
"Kita sekarang sedang terjadi demografi atau kelebihan tenaga kerja dalam artian tidak berbanding lurus dengan lapangan kerja yang tersedia. Kurang lebih 61% tenaga kerja produktif, sementara lapangan kerja tidak berbanding," jelasnya.
Selanjutnya kata dia, tingkat pengangguran tidak sejalan dengan lowongan lapangan pekerjaan. Setiap tahun, tersedia sekitar 14-15 ribu lowongan pekerjaan. Sedangkan pencari kerja warga Kota Bandung berkisar 9-11rb orang.
"Kita bisa menyerap sekitar 5rb orang untuk warga Bandung, itu data yang kita peroleh, mungkin diluar itu masih banyak yang belum terdata," pungkasnya. [yud]
© Copyright 2024, All Rights Reserved