Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman mengimbau kepada pengelola odong-odong yang ada di sekitar Masjid Raya Al Jabbar agar berkomitmen dalam memberikan harga kepada pengunjung.
"Saya juga berkomunikasi dengan koordinator odong-odong di sini, saya minta yang bersangkutan bisa dipegang komitmennya, tidak boleh ada pemaksaan," kata Herman, usai melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Masjid Raya Al Jabbar, Gedebage, Bandung, Selasa (16/4).
Lebih dari itu dirinya meminta agar para penyedia jasa odong-odong tidak menaikan harga tarifnya, saat Masjid Raya Al Jabbar banyak dikunjungi jemaah maupun para pengunjung.
Terlebih menurutnya, alangkah lebih baik agar para penyediaan jasa odong-odong, terlebih dahulu memberi tahu para pengunjung soal berapa tarif harga sekali naik odong-odong di wilayah masjid.
Hal itu dilakukan agar para pengunjung tahu berapa harganya sebelum naik odong-odong dan tidak ada yang merasa dipaksa soal harga.
"Tidak boleh ada pemaksaan, misalnya keliling di sini Rp5.000, kemudian ujug-ujug jadi Rp10.000," tuturnya.
Selain itu dirinya memastikan kasus pungli di Masjid Raya Al Jabbar beberapa waktu lalu, tidak akan terjadi lagi. Pasalnya pihaknya sudah meminta stakeholders terkait berkolaborasi, supaya tidak kecolongan lagi demi kenyamanan masyarakat yang tengah mengunjungi Masjid Raya Al Jabbar.
"Kami sudah ingatkan Primkop Kartika (pengelola parkir) untuk bertanggungjawab dan memastikan tidak boleh ada pihak lain yang menyusup kesini," tandasnya. (Bagus Ismail)
© Copyright 2024, All Rights Reserved