Akses pupuk subsidi bagi para petani harus diperluas. Meski harganya naik, pemerintah perlu menjamin aksesnya bisa terjaga, salah satunya dengan memperbanyak kios pupuk bersubsidi dan Kartu Tani.
Anggota Komisi IV DPR RI, Ravindra Airlangga mengakui ada kenaikan harga pupuk di pasar dunia. Kenaikan terjadi akibat minimnya bahan baku karena konflik geopolitik Rusia dan Ukraina.
Kondisi ituu, kata legislator dapil Kabupaten Bogor tersebut, diperparah dengan produksi pupuk dalam negeri yang belum bisa memenuhi permintaan kebutuhan masyarakat.
"Kios pupuk bisa diperbanyak supaya warga yang sudah mendapatkan Kartu Tani bisa semakin mudah mendapatkan pupuk bersubsidi,” tutur Ravindra, dalam keterangannya, Rabu (13/12).
Politikus Partai Golkar tersebut mengatakan, permintaan terkait dengan keluhan dari para petani di wilayah Kabupaten Bogor yang kesulitan mengakses pupuk.
Ravindra mendengar keluhan dari para petani saat menggelar pertemuan dengan para petani di Desa Cinagara, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor.
Dalam pertemuan itu, sejumlah petani memang mengeluhkan kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi. Salah satu petani, Haji Bubun mengaku dirinya harus membeli pupuk lebih mahal dari petani lain.
"Saya punya sawah ditanami padi, tapi kenapa pupuknya harganya Rp 5 ribu per kilonya sementara petani lain kalau beli cuma dua ribu enam ratus rupiah,” tutur Haji Bubun.
© Copyright 2024, All Rights Reserved