RMOLJabar. Kondisi perairan atau pantai khususnya di wilayah Selatan Jawa Barat dinilai mengkhawatirkan. Pasalnya, ditemukan banyak spot baru yang dibuka padahal belum secara resmi ditentukan sebagai kawasan objek wisata oleh Pemda setempat.
Hal itu dikatakan Kepala Bagian Operasional (KBO) Dit Pol Airud Polda Jabar, Agus Rahmawadi saat ditemui Kantor Berita RMOLJabar di ruang kerjanya belum lama ini.
"Pantai Selatan itu banyak tempat wisata baru yang relatif belum dikelola dengan baik. Pangandaran mungkin sudah terkelola dengan baik, tapi Tasik, Sukabumi itu belum dikelola, apalagi Garut. Apalagi sekarang era media sosial," ucap Agus.
Menurutnya, dengan keadaan itu cukup membuat jajaran Dit Pol Airud Polda Jabar sedikit tertantang (kesulitan). Sebab, Pemda sendiri belum menentukan bahwa itu sebagai tempat wisata. Berbeda dengan Pangandaran, sudah dikelola dengan baik.
"Itu tantangan terbaru," kata Dia.
Agus mengatakan, di Kabupaten/Kota Garut saja, khususnya di Santolo, ini diperkirakan sudah dibuka 10 spot baru. Padahal yang resmi oleh Pemda mungkin hanya Karang Papak, Ranca Buaya, Sayang Heulang yang totalnya tidak sampai 5 objek. Tapi yang sudah dibuka spot sudah sampai 10.
"Kita repot kalau operasi ketupat, mau ga mau dorong anggota ke sana untuk backup," jelasnya.
Berbeda dengan Pantai Pantura. Agus menyebutkan, Pantai Pantura lebih relatif aman dari ancaman dan gangguan. Masyarakat kawasan Pantura lebih didominasi oleh Nelayan Harian. Pantai di kawasan Pantura belum dijadikan objek wisata.
"Untuk Pantura kalau di sini landai. Kebanyakan nelayan harian, nelayan kecil, di bawah 10 Gt," ungkapnya.
Meski demikian, kata Dia, Pihaknya tetap melakukan Patroli ke perairan Pantura. Dit Pol Airud Polda Jabar mengerahkan sebanyak 21 orang untuk melakukan patroli setiap harinya dengan menggunakan 4-5 kapal.
"Jadi tiap hari ada 5 kapal yang patroli, tapi Pantura. Belum ditambah Polres. Polres ada 3. Nah untuk pengamanan wisata, biasanya kita Sabtu-Minggu. Apalagi kalau pantai selatan, Sabtu-Minggu itu menjadi yang penting," pungkasnya.
Pada bagian lain, Agus menambahkan, dalam struktur organigram internal Dit Pol Airud Polda Jabar, secara general terbagi menjadi 2 Bagian dalam menjalankan Tupoksi, Bagian Pembinaan dan Bidang Operasional.
Di Bidang Pembinaan, Kabid Pembinaan melakukan penguatan SDM ke dalam, misalnya mengadakan pelatihan yang pesertanya terdiri dari Sat Pol Airud dan Sat Pol Airud Polres.
"Tiap tahun ada latihan, ada latihan SAR, latihan menembak dan lainnya," beber Agus.
Sementara, lanjut Agus, di Bidang Operasional, ada Subid Patrol dibawah Kasubid Patroli. Juga ada Subid lainnya.
"Bagian patroli ini bagian Patrolinya, ada Pre Emtipe nya (Pembinaan) nya, Binmas lah kalau di Polres. Ada juga pencegahannya, Patroli dia. Ada juga SAR, ada juga Gakkum, di situ ada seksi silidik (intel) nya ada sidiknya," pungkasnya. [yud]
© Copyright 2024, All Rights Reserved