Indonesia telah secara resmi menerima peta jalan alias roadmap untuk dapat menjadi anggota OECD (Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi).
Roadmap keanggotaan OECD diterima langsung Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dari Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann di Markas OECD, Chateau de la Muette, Paris, Prancis, Kamis (2/5).
"Indonesia mendapatkan secara resmi roadmap untuk menjadi anggota OECD, di dalam statemen Pak Sekjen (OECD) Mathias Cormann mengapresiasi Indonesia berproses secara cepat," tutur Airlangga.
Menko Airlangga menyebut keanggotaan Indonesia dalam OECD juga mendapatkan dukungan dari berbagai negara. Bahkan Perdana Menteri Jepang Nishida mempromosikan Indonesia untuk segera menjadi anggota OECD.
"Bahkan Belanda, Australia, Jepang, itu menyediakan dana agar proses Indonesia menjadi anggota OECD bisa lebih cepat," ujarnya.
Dengan keanggotaan OECD, terang Menko Airlangga, Indonesia telah berhasil mencatatkan sejarah. Sebab, Indonesia menjadi negara ASEAN pertama yang berhasil menjadi anggota OECD.
"Dan (Indonesia) menjadi negara Asia ketiga sesudah Jepang dan Korea (Selatan)," tegas Airlangga.
Ketua Umum DPP Partai Golkar tersebut mengungkapkan Indonesia hanya butuh tidak lebih dari delapan bulan untuk mendapat keputusan Dewan OECD dalam keanggotaan.
Ia menjelaskan, Indonesia menyampaikan intensi keanggotaan OECD pada Juli 2023, dan pada Februari 2024, keluar keputusan Dewan OECD yang menyepakati untuk memulai proses aksesi Indonesia.
"Bahkan, seluruh anggota OECD yang berjumlah 38 negara secara bulat menerima Indonesia," pungkas Menko Airlangga.
© Copyright 2024, All Rights Reserved