Sebanyak 634 paket kebutuhan pokok dibagikan Polda Jabar kepada penderita stunting di Kota Tasikmalaya, tepatnya di dua kecamatan yaitu Cipedes dan Indihiang.
Pembagian kebutuhan pokok tersebut merupakan bagian dari kegiatan bakti sosial dan kesehatan serta peluncuran program penurunan stunting yang digulirkan Polda Jabar.
Kapolda Jabar Irjen Pol Akhmad Wiyagus mengatakan, sebagai warga asli Tasikmalaya, dirinya merasa memiliki tanggung jawab moral memajukan kota kelahirannya.
"Ini adalah sesuatu yang wajar. Program percepatan penurunan stunting ini juga kami gulirkan di Soreang, Bandung, bekerja sama dengan IDI," kata Wiyagus di Lapangan Sepak Bola, Cigeurung, Kelurahan Nagarasari, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, Jumat (24/5).
Ia menambahkan Presiden Joko Widodo sangat perhatian terhadap penurunan angka stunting, tidak hanya di tingkat nasional tetapi hingga ke tingkat lokal dan desa-desa.
"Begitu juga pimpinan kami, Kapolri. Salah satu keberhasilan kinerja Polri adalah perannya dalam percepatan penurunan angka stunting bersama-sama TNI, pemerintah, dan seluruh lapisan masyarakat," ujarnya.
Sementara Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Joko Sulistiono menuturkan, menurunkan angka stunting harus dilakukan sejak dini untuk menciptakan anak-anak hebat di Kota Tasikmalaya menuju Indonesia Emas.
"Kota Tasikmalaya saat ini terdapat 5.020 penderita stunting, yang jika dipersentasikan berada di angka 27 persen," ucap Kapolres.
Kapolres menambahkan, pihaknya juga berkolaborasi dengan pemerintah dan TNI dalam menggulirkan program Percepatan Penurunan Stunting.
"Kami sudah berkomunikasi dengan pemerintah daerah untuk membuat target bagaimana angka tersebut bisa terus berkurang," jelas Kapolres.
Cara yang digunakan, lanjut Kapolres, adalah dengan menerapkan metode sesuai kultur dan budaya sosial masyarakat Kota Tasikmalaya.
"Melalui bakti sosial ini, kami melakukan treatment yang diikuti 634 anak stunting dan 120 ibu hamil. Ini meliputi dua wilayah saja, karena kami mendekatkan diri ke masyarakat sehingga permasalahan stunting bisa ditangani dengan baik," imbuhnya.
Kapolres berharap program ini bisa menurunkan angka stunting di dua wilayah tersebut.
"Dengan menjadikan anak-anak hebat yang bisa membangun Indonesia emas pada tahun 2045 mendatang," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengapresiasi program yang digulirkan Polres Tasikmalaya Kota karena menjadi energi tambahan untuk bersama-sama mengintervensi stunting.
"Saya ucapkan terima kasih kepada TNI-Polri yang memberikan motivasi dan energi tambahan untuk menurunkan angka stunting. Apalagi selama 50 hari ke depan, program ini akan terus berlanjut dengan pemberian makanan tambahan. Alhamdulillah," terang Uus Supangat.
Uus juga menyebutkan berdasarkan survei terakhir, angka stunting di Kota Tasikmalaya berada di angka 27 persen setelah sebelumnya pernah turun ke 24 persen.
"Mudah-mudahan dengan kolaborasi, sinergi, dan dukungan ini menjadi motivasi bagi kami serta jajaran Puskesmas, rumah sakit, dan IDI untuk menurunkan angka stunting di Kota Tasikmalaya," tutup Uus Supangat.
© Copyright 2024, All Rights Reserved