Pemetaan wilayah untuk memaksimalkan potensi perikanan laut di pantai selatan harus segera dilakukan Pemprov Jabar. Sebab, hingga kini belum pernah dilakukan penelitian terkait potensi wilayah budidaya perikanan laut.
Sekretaris Komisi II DPRD Jabar, Yunandar Rukhiadi Eka Perwira menjelaskan, sejauh ini wilayah penghasil perikanan laut terutama benur lobster berada di daerah selatan dari Pantai Pangandaran hingga Pelabuhan Ratu.
Budidaya lobster saat tersebut hanya dilakukan di Kabupaten Sukabumi berdasarkan logika jaring apung dibuat untuk laut yang tenang lalu dipilih Pantai Pelabuhan Ratu.
"Itu membentang dari barat ke timur. Tapi selama ini belum ada penelitian secara khusus," jelasnya, Kamis (18/2).
Namun budidaya tersebut belum dapat ditarik kesimpulan sukses atau tidak meskipun lobster dibudidayakan dalam jaring apung agar tidak menjauhkan dari habitat aslinya.
Terlebih, budidaya tersebut kini baru berumur 3 bulan dan harus menunggu 2 hingga 3 bulan lagi untuk mengetahui hasilnya.
Di samping itu Yunandar menilai pengkajian lokasi budidaya perikanan laut selain di Pelabuhan Ratu yang perlu dilakukan Pemprov Jabar dengan menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi.
Kajian tersebut perlu dilakukan segera mungkin agar dapat mengetahui lokasi mana saja yang berpotensi menjadi daerah budidaya perikanan laut.
"Bali yang bekerja sama dengan Jepang mampu membudidayakan ikan tuna biru. Ikan tuna itu ikan penjelajah yang mampu mengelilingi separuh dunia tetapi bisa dibudidayakan," ujarnya.
Kendati demikian, Jabar tidak perlu meniru budidaya yang dilakukan daerah lain, namun harus mampu membudidayakan produk kelautan lainnya yang memiliki nilai ekonomi tinggi, seperti ikan kakap, kerapu, dan kepiting rajungan.
"Kalau bisa produk tersebut mampu dibudidayakan Jabar dapat berproduksi sepanjang tahun tanpa mengandalkan musim," tandasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved