RMOLJabar. Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat hingga triwulan II 2019 mengalami peningkatan sebesar 5,68 persen (yoy). Namun dari sisi ketimpangan perdesaan, hingga Maret 2019 mengalami peningkatan hingga 0,319.
Hal itu diketahui di sela-sela Seminar Kajian Fiskal Regional (KFR) tingkat Wilayah Jabar Triwulan II 2019 yang diinisiasi Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Jabar di Bandung, Rabu (25/9).
Kepala Kanwil DJPb Jabar, Sahat MT Panggabean mengatakan, peningkatan pertumbuhan ekonomi di Jabar didukung kekuatan fiskal berupa dana DIPA, dana transfer ke daerah dan Dana Desa (DD).
Akan tetapi, kata Sahat, bukan berarti peningkatan pertumbuhan di Jabar selaras dengan menurunnya angka ketimpangan di perdesaan.
"Ini menunjukan pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat yang sangat tinggi tidak otomatis diikuti dengan penurunan kemiskinan dan pemerataan yang signifikan," kata Sahat.
Maka dari itu pertumbuhan ekonomi di Jabar perlu diarahkan. Tujuannya untuk menciptakan akses dan kesempatan yang luas bagi seluruh lapisan masyarakat secara berkeadilan.
Imbasnya, lanjut Sahat, kesejahteraan meningkat, kesenjangan antar kelompok dan wilayah berkurang sesuai konsep pembangunan ekonomi inklusif.
"Untuk lebih menurunkan kemiskinan, perlu adanya perluasan pelayanan publik yang semakin baik dan meningkatkan akses pembiayaan," tandasnya.
Perlu diketahui, seminar kali ini turut dihadiri Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Moh Zekky Arifudin, Direktorat Sistem Manajemen Investasi Arif Dekky dan Fery Hadiyanto dari Unpad. [gan]
© Copyright 2024, All Rights Reserved