Pembatalan pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak membuat kecewa warga Kabupaten Ciamis. Terlebih para kontestan Pilkades Serentak yang pelaksanaannya tinggal beberapa hari lagi.
Diketahui, Pilkades dibatalkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian dengan alasan kepentingan nasional lantaran berbarengan dengan pelaksanaan Pilkada Serentak yang juga bakal digelar tahun ini.
Tidak terima dengan penundaan Pilkades, kabarnya, ribuan massa dari berbagai wilayah di Tatar Gakuh akan melakukan unjuk rasa.
Salah satu warga, Rusap yang juga sebagai tim sukses calon Kepala Desa (Kades) nomor urut tiga di Desa Sukasetia, Kecamatan Cihaurbeuti, mengaku kecewa pada Mendagri.
Pasalnya, tahapan Pilkades Serentak di Ciamis sudah dilalui. Persiapan juga sudah sangat matang termasuk menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19.
"Padahal kampanye terakhir sudah habis-habisan. Suara saya sudah hampir habis. Namun kenyataannya gagal total. Tidak jadi nyoblos tanggal 15 Agustus. Sangat keterlaluan Kemendagri," tegasnya, Kamis (13/8).
Dengan diundurnya Pilkades, menurutnya akan membuat calon Kades maupun tim sukses bergejolak. Bahkan, ungkapnya, akan ada unjuk rasa ke Pendopo Ciamis.
"Dari Desa Sukasetia juga akan datang. Kami akan menanyakan kepada Pemerintah seperti apa nasib Pilkades Serentak di Kabupaten Ciamis," ujarnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved