DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Bogor mendesak parpol yang menjadi anggota Koalisi Bogor Maju (KBM) untuk tetap solid dalam mengarungi pentas Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Bogor 2024, khususnya dalam mengawal nama Dedie A Rachim-Rusli Prihatevy, sebagai bakal calon pasangan Wali Kota-Wakil Wali Kota Bogor yang diusung koalisi berisikan empat parpol tersebut.
"Saya mendesak KBM tetap solid untuk mengusung Dedie-Rusli. Hal ini penting untuk terus saya ingatkan," tegas Ketua DPD PSI Kota Bogor Sugeng Teguh Santoso, Minggu (28/7).
Perlu diketahui, pada akhir Juni lalu, PSI bersama Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrat, telah mendeklarasikan KBM. Perahu besar ini dibuat sebagai kendaraan Dedie A Rachim dalam mengarungi Pilwalkot Bogor 2024.
Dalam perjalanannya sejauh ini, KBM mencoba 'mengawinkan' Dedie dengan Ketua Partai Golkar Rusli Prihatevi. Sugeng bahkan mengklaim, duet Dedie-Rusli memiliki tingkat elektabilitas yang tinggi bila merujuk hasil survei terbaru yang dimiliki internal KBM.
"Dalam simulasi pasangan cawalkot, elektabilitas Dedie-Rusli bahkan mencapai 55 persen lebih. Angka ini terbilang tinggi lho," kata Sugeng.
Tentu saja bukan hal mudah bagi KBM dalam mengawal dan merealisasikan Dedie-Rusli. Sebab Komisi Pemilihan Umum (KPU) baru akan membuka tahapan pendaftaran pasangan calon wali kota dan wakil wali kota pada akhir Agustus (27-29/8) nanti. Belum lagi adanya ujian berupa 'godaan' dari parpol non-koalisi yang belakangan ini berlangsung gencar.
Salah satu parpol yang terindikasi gencar menggoda dan berniat merebut Dedie dari pangkuan KBM adalah Partai Gerindra. Sugeng pun mengonfirmasi hal ini.
Meski demikian, Sugeng tak mempermasalahkan 'dansa' politik yang dilancarkan Gerindra untuk menggoda Dedie. Sebaliknya, Sugeng berharap Gerindra segera bergabung KBM.
"PSI tidak masalah kalau Gerindra mau minta jatah bacawalkot selain calon wakil. Atau mau dua-duanya diusulkan Gerindra juga no problem. Asal Gerindra gabung dulu masuk dalam KBM," papar Sugeng.
Menurut dia, siapa pun yang hendak maju dalam proses pencalonan harus menunjukan kapasitas, kompetensi dan kualitas kepemimpinan yang mumpuni. Dimana salah satu parameternya adalah hasil survei dari lembaga kredibel.
"Apalagi kalau mampu merekatkan koalisi. Karena kerja politik bukan hanya memenangkan kontestasi pilwalkot, tetapi memenangkan hati rakyat dengan program yang meningkatkan kesejahteraan rakyat ke depan termasuk program makan siang buat anak-anak sekolah," pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved