Wacana koalisi poros Islam di Pemilu 2024 menguat setelah pertemuan Presiden PKS Ahmad Syaikhu dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa di DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Rabu (14/4) lalu.
Menanggapi wacana tersebut, Plt Ketua DPD PKS Kabupaten Bekasi, Budi Muhammad Mustafa mendukung upaya komunikasi politik yang dilakukan pimpinan partainya. Menurutnya, koalisi poros Islam merupakan gagasan besar yang menjadi alternatif dari pilihan koalisi yang bakal dibangun menuju pemilu 2024.
“Kalau kami, hal-hal yang menjadi kebaikan kita akan dukung habis, apalagi presiden kami sudah ketemu dengan Ketum PPP, itu menjadi angin segar bagi partai Islam. Beberapa tokoh berbicara, ini menjadi suatu kebaikan terutama untuk 2024,” ungkapnya, Jumat (16/4).
Dengan adanya poros Islam yang kini tengah menghasilkan 7 poin gagasan untuk kemajuan bangsa, ia optimis Indonesia ke depan akan lebih baik. Kendati demikian, ia tidak menampik akan ada partai yang berbasis Islam tidak mendukung gagasan tersebut. Menurutnya hal itu merupakan hal yang wajar dalam politik.
“Semoga ini mejadi poros yang lebih bagus dari yang dahulu. Mungkin aja ada partai yang tidak setuju, wajar gak masalah, lah kan ini baru ide awal, kalau banyak pihak yang respons bagus mungkin akan dilanjutkan terus sampai 2024,” ungkapnya.
Dengan adanya kesepakatan yang dibangun antara PPP dan PKS, Budi mengaku turut senang atas hal tersebut. Sebab meski kini ia menjadi pimpinan di PKS Kabupaten Bekasi, dahulu keluarga besarnya merupakan simpatisan PPP.
“Kalau bicara sejarah kalau PKS kan partai baru di tahun 1998, kalau PPP dari dulu. Saya juga dari dulu keluarga besar PPP, saya senang sekali kalau bisa bergabung seperti itu,” ungkapnya.
“Dalam kesepakatan itu ada tujuh poin yang dihasilkan, tapi itu masih global. Karena kita partai Islam maka kita akan mengewajantahkan program yang berdasarkan islam rahmatan lil alamin. Segala sesuatu kebaikan yang bisa kita hasilkan, ya kita dukung terus,” tandasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved