Polemik Bantuan Sosial Gubernur Jawa Barat kini datang dari Pendamping Lokal Desa (PLD) di Kecamatan Cisurupan yang mempertanyakan aplikasi sapawarga.
Sapawarga sendiri merupakan aplikasi yang menjadi andalan Gubernur Jabar Ridwan Kamil untuk menjalin komunikasi dengan RW se Jawa Barat. Dalam Pandemi Covid 19 seperti ini, Sapawarga dijadikan aplikasi untuk mendata warga terdampak untuk mendapatkan bantuan.
"Tapi kenyataannya antara warga yang dilaporkan berbeda dengan yang direalisasikan," Ujar Atep T. Muhtar Pendamping Lokal Desa di kecamatan Cisurupan, Jumat (22/5).
Atep mengaku sering mendapatkan pertanyaan terkait validitas data aplikasi Sapawarga.
"Kami bahkan sering menjadi sasaran RW dan masyarakat. Karena kami lah para PLD yang menjadi ujung tombak sosialisasi penggunaan aplikasi Sapawarga," kata dia.
Atep mengeluhkan banyaknya warga yang tidak terdata di aplikasi Sapawarga tapi muncul sebagai penerima.
"Kalau soal turunnya kuota penerima mah, itu sudah tidak aneh lagi," ujarnya.
Dirinya meminta penjelasan dari tim Gubernur yang mengelola aplikasi Sapawarga terkait kekacauan penerima bansos Provinsi ini.
"Supaya masyarakat tahu lah, bahwa kenyataannya memang bermasalah," ungkap Atep.
© Copyright 2024, All Rights Reserved