Kritik mantan Sekretaris BUMN, Muhammad Said Didu terhadap Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengundang berbagai reaksi publik.
Pendukung sang menteri, sontak beraksi keras dan menuding pernyataan Said Didu yang menyebut Luhut hanya memikirkan uang dan uang dinilai sebagai fitnah.
Tapi banyak pihak yang menilai kritik Said Didu sebagai suatu yang wajar dan merupakan control social yang seharusnya dilakukan masyarakat. Salah satunya disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Demokrat, Rachland Nashidik, melalui akun Twitternya, ia mengingatkan bahwa tak ada tudingan fitnah yang dilontarkan Luhut kepada Said Didu.
"Buzzer pro Istana ini baca briefing enggak? Pak Luhut dalam rilisnya tidak pernah menyebut Pak Didu melakukan fitnah," kata Rachland, dimuat Kantor Berita Politik RMOL, Sabtut (4/4).
Ancaman membawa kasus tersebut ke jalur hukum yang diutarakan Jubir Luhut, Jodi Mahardi dimaknai Rachland sebagai wujud perasaan tersinggung, bukan berlandaskan fitnah.
"Pak Luhut tersinggung pada pendapat Pak Didu yang beliau anggap hinaan dan kebencian. Coba kalian cek pada 'Kakak Pembina'," kritiknya.
Di dalam tweet berikutnya, Rachland kemudian mengungkap informasi adanya tokoh senior yang juga mantan Menkumham, Hamid Awaluddin untuk membujuk Said Didu meminta maaf.
"Saya dengar Pak Hamid Awaluddin mendekati Pak Said Didu agar minta maaf pada Pak Luhut. Apa benar?" tandasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved