Politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Netty Prasetiyani menyebut kebijakan new normal yang digaungkan pemerintah saat ini cenderung terburu-buru.
Menurut Anggota Komisi IX di DPR RI itu new normal mulai masif disosialisasikan ditengah jumlah kasus paparan virus corona (covid-19) di tanah air yang masih tinggi.
"Kebijakan new normal sebagaimana yang disampaikan WHO jangan ditangkap secara separuh oleh pemerintah," kritik Netty dalam keterangan yang diterima, Jumat (29/5).
Istri dari Mantan Gubernur Jawa Barat itu memaparkan bila WHO telah menekankan bahwa kebijakan new normal berlaku untuk negara yang berhasil melawan Covid-19.
"Itu hanya berlaku bagi negara yang sudah berhasil melawan Covid-19, seperti China, Vietnam, Jerman, Taiwan. Sementara kita masih jauh dari kata berhasil," sindirnya.
Penanganan Covid-19, lanjut Netty, sejuh ini masih berantakan, baik dari pencegahan atau pengendalian. Dia pun khawatir new normal akan memicu meningkatnya kasus.
"Misalnya kemampuan tes Corona yang rendah, kita juga belum melewati titik puncak pandemi Covid-19, tapi pemerintah mau melakukan new normal," tuturnya.
Terkait panduan kerja new normal yang dikeluarkan Kemenkes, Netty menyebut itu hanya mengurangi risiko terpapar tetapi tidak dapat menjamin tak ada penularan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved