Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Subang kembali naik level. Minggu lalu PPKM level 2 kini naik jadi level 3. Naiknya level dikarenakan ada kesalahan input data di pikobar.
Demikian disampaikan Kadinkes Subang dr Maxi. Berdasarkan surat keputusan Mendagri telah dinyatakan status Covid-19 di Kabupaten Subang berada di level 3, naik dari level 2 yang pernah diraih minggu lalu.
"Berdasarkan data yang dihimpun Satgas Covid-19 Subang di kurun waktu satu minggu ke belakang, antara 23-29/8/2021. Jumlah kasus adalah 119 kasus, yang dirawat 27 pasien dan jumlah kematian 0." Kata Maxi Jumat (3/9).
Berdasarkan level, lanjut Maxi, penilaian krisis Covid 19 dengan jumlah 119 kasus dibagi 15,5 ( kelipatan jumlah per 100 ribu penduduk, penduduk Kabupaten Subang 1,55 Juta Jiwa ) = 7,6 . Adapun Kriteria level 1 adalah < 20. Sedangkan jumlah kasus yang dirawat sebanyak 27 kasus dibagi 15,5 = 1,7 dengan Kriteria level 1 < 5 dan dengan jumlah kematian 0 maka telah masuk dalam Kriteria level 1, dimana jumlah kematian 1 per 100 ribu penduduk.
"Dapat disimpulkan, jika mengacu pada ketiga indikator tersebut. Memperlihatkan bahwa seharusnya pekan ini kabupaten Subang berada di Level 1" lanjut Maxi
Masih Maxi, masuknya Subang ke level 3 karena jumlah kematian yang tertulis sebanyak 31 kasus di data Pikobar. Data tersebut yang menjadi acuan pengambilan data Subang di big data Kemenkes yang diberi nama New All Record atau NAR.
"Padahal itu adalah kematian pada bulan Juni-Juli yang baru diinput Minggu kemarin" jelas Maxi.
Maxi menyadari, bahwa proses input data yang masih kurang dan delay, merupakan salah satu kewajiban timnya yang masih dalam pembenahan. Namun jika hal tersebut dijadikan sebagai bahan penilaian level Minggu lalu, itu tidaklah rasional.
Menurutnya, antara kewajiban input data dan penilaian level adalah 2 hal yang berbeda, dan tidak boleh disatukan. Karena dalam proses input cukup menyita waktu yang tidak berimbang dengan tindakan dan real time dilapangan. Dirinya mengakui masih memiliki PR input data yang masih berjalan yang tidak sesuai dengan realtime.
"Jika kita menginput semua data yang kurang, resikonya Subang akan naik ke level 4, jika kita siap akan kami lakukan, tapi kasihan masyarakat, belajar tatap muka stop, pariwisata, seni dan budaya tutup, tempat makan hanya take away, penutupan jalan, tempat ibadah dan lainnya" tutup Maxi.
Ia berharap agar sistem yang ada bisa diperbaiki, sehingga sistem bisa menampung data lama, tanpa disatukan sebagai kejadian saat ini yang menjadi dasar penilaian kewaspadaan covid 19.
Sementara itu Kang Jimat berharap agar tim Satgas Covid 19 dapat menyelesaikan kesalahpahaman terkait perbedaan data tersebut dengan baik dan menegaskan agar tetap menjaga sinergitas antara tim satgas covid 19 Kabupaten, provinsi dan pusat dalam upaya menanggulangi penyebaran pandemi Covid 19.
"Segera selesaikan persoalan perbedaan data, tetap kompak dan jaga sinergitas" ujar kang Jimat.
© Copyright 2024, All Rights Reserved