Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi masih menunggu arahan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait program Si Wolly Nyaman. Berdasarkan data, Si Wolly Nyaman telah erhaskl menurunkan wabah Demam Berdarah Dengue (DBD).
Diketahui Si Wolly Nyaman merupakan inovasi program berbasis teknologi dalam pengendalian DBD. Si Wolly merupakan sebutan untuk jenis nyamuk Wolbachia yang merupakan genus bakteri intraseluler yang hidup secara alami pada serangga.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi, Dwihadi Isnalini mengatakan, hingga saat ini Kemenkes masih melakukan uji coba program Si Wolly Nyaman di beberapa titik. Salah satunya untuk wilayah Jawa Barat diujicobakan di Kota Bandung.
"Kota Bandung juga yang saya ketahui itu di uji coba di Kecamatan Ujung Berung," kata Dwihadi saat dihubungi, Selasa, (9/1).
Kendati demikian, dia menerangkan, program Si Wolly Nyaman baru sebatas uji coba sehingga belum disebarluaskan di seluruh Indonesia. Maka dari itu, Dinkes Kota Cimahi masih menunggu arahan dari Kemenkes terkait program tersebut.
"Apabila itu menjadi sebuah program dan nanti bagaimana untuk pengadaannya itu menunggu arahan lebih lanjut. Untuk saat ini kita tidak melakukan atau mengembangbiakkan Si Wolly itu," ucapnya.
Disinggung soal nyamuk wolbachia dapat menurunkan angka wabah DBD, dia menegaskan, secara teknis wolbachia di dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti dapat memblokir replikasi virus dengue sehingga mengurangi potensi dan penyebaran penyakit DBD.
Pembuktian Si Wolly Nyaman dapat menurunkan angka wabah DBD, lanjut dia, sudah ada karena untuk Si Wolly ini bukan dilakukan di Indonesia saja tetapi di negara-negara lain.
"Di Sleman juga berhasil. Data yang di Kota Bandung, saya belum dapat jadi saya belum bisa berstatement," ucapnya.
Berkaitan dengan program Si Wolly Nyaman, dia menjelaskan, jika program tersebut baik, pasti Kemenkes akan menyebarluaskan Program Si Wolly Nyaman tersebut di seluruh Indonesia.
"Apakah nanti kami diberikan bibitnya atau bagaimana? Saya belum tahu programnya dari Kemenkes," ungkapnya.
Dikonfirmasi berkenaan masalah penyakit DBD di Kota Cimahi, dia memaparkan, pada awal tahun hingga akhir Desember 2023 kemarin, terdapat 286 kasus DBD di Kota Cimahi.
"Upaya kami melakukan advokasi ke masyarakat terkait pelaksanaan 3 M, mengubur, menguras, membersihkan tempat-tempat yang ada genangan airnya," imbuhnya.
Selain itu, dia menyarankan, masyarakat untuk memasang kelambu di rumah masing-masing untuk menghindari gigitan nyamuk atau memelihara hewan pemakan jentik serta menanam tanaman yang bisa mengusir nyamuk.
"Tapi intinya, rutin melakukan 3M. Periksa jentik di wilayah masih-masing misalkan, kalau ada kaleng bekas, ban bekas, ember bekas yang ada airnya kalau bisa dibuang airnya," jelasnya.
Ditegaskan Dwihadi, fogging (pengasapan) merupakan alternatif terakhir jadi jangan diutamakan tetapi yang utama adalah membunuh jentik-jentik nyamuk.
"Karena kalau nyamuk dewasa kita bunuh tapi jentiknya masih ada, ya, sama saja," pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved