RMOLJabar. Penyebaran Tabloid Indonesia Barokah mendapat tanggapan beragam dari berbagai kalangan. Baik dari pejabat pemerintah, tim sukses para Capres-Cawapres, hingga kalangangan alim ulama.
Terbaru, Mantan Komisaris salah satu BUMN, Said Didu mengunggah cuitannya di Twitter terkait keterkaitan PT. POS Indonesia dalam pendistribusian tabloid tersebut ke mesjid-mesjid. Tak tanggung-tanggung, dana pendistribusiannya lebih dari Rp 1 Miliar.
"Semoga BUMN PT POS tidak ikut memecah belah bangsa," tulis @saididu di twitter.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam kapasitasnya sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) tegas memerintahkan kepada seluruh pengurus masjid yang telah menerima tabloid tersebut untuk segera membakarnya. Pasalnya Tabloid Indonesia Barokah dianggap sebagai media penyebar Hoax dan berpotensi memecah belah bangsa.
"Ya, karena itu melanggar aturan, apalagi mengirim ke mesjid , saya harap jangan dikirim ke mesjid. Semua mesjid-mesjid (yang menerima. red) itu di bakarlah, siapa yang terima itu," kata JK seperti dikutip dari berita Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (27/1).
Hal senada diungkapkan juga oleh akun twitter @ChristWamea.
"Pak JK perintahkan agr pengurus masjid di Indonesia bakar "TABLOID INDONESIA BAROKAH". ini yg namanya pemimpin yg cinta umat islam & tdk mau ada yg memecah bela umat. Pemimpin yg menjaga marwah masjid sbg t4 ibadah bkn t4 bikin hoax krn islam adlh agama yg rahmatan lil alamin.," unggah @ChristWamea.[son]
© Copyright 2024, All Rights Reserved