Sebanyak 326 aduan terkait Virus Corona (COVID-19) diterima tim Jabar Saber Hoaks sejak awal 2020 hingga 4 Maret lalu. Jumlah aduan meningkat dalam waktu tiga hari pasca Presiden Joko Widodo mengumumkan pasien positif COVID-19 di Kota Depok, Senin (2/3).
Sosial Media Fact Checker di Jabar Saber Hoaks (JSH), Alfianto Yustinova menerangkan, peningkatan jumlah aduan tercatat 44,5 persen atau 145 dari 326 aduan yang masuk terkait informasi COVID-19.
"Dari 326 aduan yang masuk, JSH telah mengklarifikasi 54 hoaks terkait virus Corona. Sisanya adalah aduan lama yang berulang, dan aduan yang hasil klarifikasinya adalah benar,” tutur Alfianto, belum lama ini.
JSH mengimbau masyarakat tidak mudah mempercayai informasi yang tidak jelas sumber dan kebenarannya. Masyarakat harus memverifikasi informasi ke berbagai sumber yang terpercaya dan kredibel, termasuk jangan kembali menyebarkan informasi belum jelas.
“Pastikan dan cari dulu kebenarannya dari media-media yang terdaftar di Dewan Pers. Stop pada diri Anda saja. Karena jika disebar lagi akan menimbulkan kepanikan di masyarakat. Kalau sudah tahu itu hoaks, beritahu orang sebanyak mungkin bahwa informasi ini hoaks,” tutupnya.
Di tempat sama, Koordinator JSH, Retha Aquila Rahadian menjelaskan, dari Januari 2020 JSH telah mengedukasi masyarakat mulai dari pengetahuan dasar virus Corona, cara penularan, dan cara mencegahnya.
“Tahapan mendeteksi virus Corona juga menjadi perhatian JSH untuk diinformasikan kepada masyarakat. Istilah-istilahnya kami jelaskan, seperti ‘observation’, ‘suspect’, ‘probable’ sampai akhirnya ‘confirm,” jelas Retha.
Menurut Retha, penjelasan istilah ini penting diberikan kepada masyarakat agar tidak panik dengan berita-berita yang tersebar di media tentang status-status tahapan tersebut.
“Jadi selain memberikan klarifikasi, Jabar Saber Hoaks juga sudah sejak awal berkembang isu tentang virus korona sudah memberikan edukasi,” kata Retha.
© Copyright 2024, All Rights Reserved