Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin menanggapi soal fenomena cuci darah di kalangan anak-anak belakangan ini.
Menurut Bey, pihaknya akan berupaya dalam melakukan langkah pencegahan terhadap anak-anak di Jabar. Maka dari itu, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terhadap pencegahan penyakit tersebut.
"Saya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan, cuci darah itu sudah stadium 4 artinya ada tahapan-tahapan yang bisa kita antisipasi," kata Bey usai mengikuti Rapat Paripurna DPRD Jabar, Senin (29/7).
Lebih lanjut Bey mengungkap, pihaknya juga akan melakukan edukasi kepada orang tua agar memperhatikan asupan makanan dan minuman atau jajanan yang dibeli anak-anak.
"Kami akan berkoordinasi dengan seluruh puskesmas melalui dinas kesehatan," ujarnya.
Tak hanya itu, Bey meminta kepada orang tua untuk komprehensif terhadap anak-anaknya dengan cara memperhatikan asupan makanan dan minuman atau jajanan yang dibeli.
"Ini persoalanya gula darah, jadi untuk pengecekan dan edukasi juga terhadap masyarakat bahwa anak-anak agar jangan mudah sekali diberikan minum-minuman yang manis-manis agar usahakan air putih. Jangan beli minuman yang dijual bebas, itu karena kadar gulanya tinggi sekali," ungkapnya.
Dirinya mengaku belum mendapatkan data akurat terkait jumlah anak-anak yang melakukan cuci darah akibat masalah ginjal.
"Untuk Jawa Barat belum ada, nanti kita tanyakan ke kepala Dinas Kesehatan. Yang pertama tentu pengobatan, tapi pencegahan jauh lebih penting dan sebetulnya ada tahapan sebelum cuci darah yang bisa kita lakukan, itu edukasi kepada masyarakat tentang bahaya minuman kemasan itu,” pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved