Ridwan Kamil disarankan untuk mengikuti kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar dibandingkan menjadi Calon Presiden (Capres) atau Calon Wakil Presiden (Cawapres).
Direktur Eksekutif IPR, Ujang Komarudin mengatakan, elektabilitas Ridwan Kamil untuk menjadi Cawapres memang terbilang tinggi yang dibangun berdasarkan pencitraan.
Namun, jika Ridwan Kamil kekeh ingin menjadi Cawapres atau Calon Presiden tentunya akan mengerdilkan Partai Golkar sebagai sekoci politik yang menaunginya.
"Walaupun elektabilitasnya lumayan sebagai Cawapres, itu masih dibangun berdasarkan pencitraan. Kalau dia (Ridwan Kamil) tetap menjadi Cawapres di Golkar, seolah mengerdilkan Golkar, seolah tidak ada yang layak jadi Capres atau Cawapres," kata Ujang, Selasa (24/1).
Didasari hal itu, Ujang menilai langkah politik yang paling tetap untuk Ridwan Kamil yaitu maju kembali di Pilgub Jabar 2024 mendatang. Ssbab, jika Ridwan Kamil kekeh ingin berkontestasi di level nasional akan menemui banyak hambatan.
"Saya sih melihatnya RK (Ridwan Kamil) sulit menjadi Cawapres, sesuai pengamatan saya kemungkinan akan maju jadi Gubernur lagi di Jabar kedua kalinya dari Golkar," ucapnya.
Apalagi setelah resmi menjadi Partai Golkar, Ridwan Kamil telah berkomitmen untuk mempromosikan Airlangga Hartarto sebagai Capres. Oleh sebab itu, Pilgub Jabar menjadi pilihan yang tepat bagi Ridwan Kamil untuk melanjutkan karir politiknya.
"Golkar bisa jadi pelindung untuk mendapatkan tiket dan perahu bagi RK. Saya melihat politisnya main diujung main di akhir agar langkah-langkah politiknya tidak terlalu terbaca dari awal," tutupnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved