Gubernur Jabar, Ridwan Kamil meminta seluruh masyarakat menyikapi dengan bijak perihal kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Sebab, Pemerintah Pusat harus menggelontorkan dana sekitar Rp500 triliun hanya untuk belanja BBM bersubsidi.
"Oleh karena itu kita sikapi semua ini (kenaikan BBM) dengan sebijak-bijaknya. Kita memahami alasan Pemerintah Pusat karena subsidinya sudah di atas 500 triliun hanya untuk membayari subsidi BBM," kata Ridwan Kamil di Gedung DPRD Jabar, Senin (5/9).
Ridwan Kamil mengungkapkan, jika penyaluran BBM bersubsidi selama ini tidak tepat, dirinya memohon pihak Pertamina memiliki cara untuk menyalurkan BBM bersubsidi kepada yang benar-benar membutuhkan.
"Selama ini kalau kita ke SPBU kan begitu saja, yang penting beli, kan tidak ada skrining-skrining. Jadi menurut saya, tolong ada upaya untuk memastikan argumentasi subsidi tepat sasaran ini bisa sesuai dengan kenyataan di lapangan," ungkapnya.
Kendati begitu, ia tak menampik bahwa kenaikan BBM ini akan selaras dengan kenaikan inflasi. Oleh karena itu, semua pihak harus mewaspadai karena akan berdampak pada kenaikan semua unsur ekonomi yang komponennya berhubungan dengan transportasi.
"Ada harga bahan pokok, kemungkinan juga ikut naik. Ada transporasi masyarakat (yang naik)" pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved