Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menilai perlindungan konsumen di sektor keuangan perlu mendapat perhatian. Mengingat, banyaknya kasus penipuan atas transaksi jual beli atau pinjaman yang memakai teknologi digital/online.
"Tantangan perlindungan konsumen di Jawa Barat itu adalah literasi," ucap Emil, sapaan akrabnya di Bandung, Selasa (11/2).
Selain itu, pihaknya juga saat ini tengah memaksimalkan potensi perdagangan online, serta mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penguatan ekonomi kelas menengah.
"Kemudian perdagangan online ini sangat besar, khususnya di daerah perkotaan, di mana online trading ini juga merupakan salah satu disrupsi digital yang sedang kita maksimalkan," katanya.
Maka dari itu, Pemprov Jabar bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan didukung dewan mendorong supaya literasi keuangan bisa menjangkau warga di daerah.
"Supaya tidak banyak tipu-tipu investasi dari organisasi keuangan yang tidak jelas. Dan ini juga untuk penguatan umat," ungkapnya.
Emil menyebut, pihaknya akan terus bersinergi dengan OJK dan industri keuangan di Jawa Barat agar perlindungan konsumen bisa mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan konsisten.
“Tidak hanya fokus pada hal-hal yang sudah positif kami dengan OJK juga tangani yang kurang positif. Seperti literasinya, teknisnya. Mudah-mudahan tahun depan bisa lebih baik," tuturnya.
Dirinya sendiri melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat mulai mengintensifkan perlindungan konsumen lewat pembentukan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) di sejumlah daerah.
© Copyright 2024, All Rights Reserved