RMOL. Jejeran armada ambulan di Lapang Wisata Parang Gombong nampak jadi perhatian masyarakat, Rabu (26/6). Apalagi konvoi kendaraan tersebut berasal dari seluruh desa di wilayah Purwakarta.
Dalam sambutan launching Ambulan Desa Siaga Kidang Kawelas Jos, Bupati Purwakart, Anne Ratna Mustika mengatakan, ini bagian dari upaya dalam meningkatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat terutama di desa-desa.
"Hampir, seluruh desa sudah memiliki ambulan, jadi 183 desa sudah memiliki ambulance dan kemudian 9 kelurahan. Termasuk yang melalui dinas kesehatan itu disebar melalui puskesmas-puskesmas," ujar Anne.
Dari 183 Desa hanya 5 Desa yang tidak bisa membeli ambulan karena untuk ambulan tersebut berasal dari Dana Hasil Bagi Pajak (DBHP). Adapun ke 5 Desa tersebut dialihkan untuk peningkatan infrastruktur.
Bupati yang biasa disapa Ambu Anne itu menambahkan, bahwa mobil ambulan tersebut sudah memiliki standar ambulan pada umumnya.
"Standar ambulan pada umumnya,ada supir dan tenaga medis yang terintegrasi dengan puskesmas," ujar Anne.
Selain itu mempercepat pelayanan masyarakat yang membutuhkan ambulance,salah satunya menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang terjadi akibat keterlambatan pelayanan rumah sakit.
Selain itu menurut Anne, masyarakat pun tidak akan dipungut biaya bagi yang menggunakan ambulan tersebut, karena untuk biaya operasional berasal dari swadaya masyarakat, Puskesmas dan Pemerintah Daerah, terutama untuk masyarakat kurang mampu.
"Operasional ada dari swadaya masyarakat, swadaya desa, puskesmas, dan pemerintahan daerah kita gabung,selain itu kita juga bangun subsidi silang yang nantinya masyarakat khususnya masyarakat kurang mampu bisa memanfaatkan ambulance tersebut tanpa dipungut biaya," kata Anne.
Sementara, Ketua Asosiasi Perangkat Desa Indonesia (APDESI) Purwakarta , Anwar Sadat mengatakan pihaknya dengan Pemkab Purwakarta akan mendorong perdes kartu pelanggan ambulan.
Dengan pola tersebut akan terbangun subsidi silang dari swadaya masyarakat, terlebih untuk masyarakat kurang mampu.
"Sedang kita rancang dan secepatnya bisa disosialisasikan kedepannya, nanti masing-masing ambulance memiliki kartu pelanggan ambulan agar setiap pemerintah desa tidak diberatkan lagi dengan ongkos bensin jadi sudah tercakup," katanya. [jar]
© Copyright 2024, All Rights Reserved