Setiap harinya Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Gunung Jati (FK UGJ) Kota Cirebon menyelesaikan sekitar 100 hingga 120 sampel sampel swab untuk diuji dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR). Jika ada 300 sampel, diperkirakan akan dapat selesai dalam waktu tiga hari.
Hal itu disampaikan Dekan Fakultas Kedokteran UGJ, Catur Prasetya, kepada Kantor Berita RMOL Jabar, Sabtu (6/6).
Namun demikian, ia pun mengeluhkan terkait kurangnya ketersediaan alat sentrifugal untuk mengekstraksi sampel. Dalam hal itu, ungkap Catur, pihaknya pernah melakukan rapat dengan beberapa daerah untuk meminjam alat tersebut guna mempercepat proses uji.
“Saat ini FK UGJ hanya memiliki satu alat sentrifugal. Kita pernah melakukan rapat, namun alat tersebut hampir semuanya sedang digunakan oleh daerah masing-masing”,katanya.
Sejak mulai dioperasikan pada 4 Mei 2020 lalu, lanjut Catur, pihaknya telah menerima sekitar 2183 sample dari beberapa daerah yang ada di wilayah Ciayumajakuning. Seperti Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Majalengka.
Dikatakan Catur, dari beberapa daerah yang telah mengirimkan sampel swab, Kabupaten Cirebon merupakan yang terbanyak dengan 85% dari keseluruhan. Hal itu dikarenakan daerah tersebut telah lebih dulu melakukan tes massal.
“Hasil uji akan kami kirimkan ke Dinas Kesehatan di masing-masing daerah. Karena kami tidak memiliki kewenangan untuk mengumumkan”, pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved