RMOLJabar. Sejumlah seniman yang tergabung dalam Payuguban Ruang Budaya Kalamenta, menginginkan bahwa korupsi yang sudah menjadi budaya di Indonesia harus dilawan dengan kekuatan bersama yang datang dari berbagai elemen masyarakat.
Seniman asal Kota Bandung itu, menggelar kampanye dalam rangka mendukung Revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (RUU KPK). Kampanye tersebut, dibungkus dengan Budaya Kesenian Benjang dan Leak yang digelar di kawasan Car Free Day Jalan Dago Kota Bandung, Minggu (15/9).
Dengan membawa spanduk bertuliskan 'Revisi Untuk KPK Yang Lebih Kuat Dan Profesional', mereka berjalan sembari memainkan musik tradisional di sepanjang Jalan Dago.
Salah satu pengurus Ruang Budaya Kalamenta Galih Purnama menjelaskan, bahwa mendukung RUU KPK itu bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan mengenalkan budaya sunda agar nantinya para pimpinan KPK yang saat ini sudah terpilih mampu memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya korupsi.
"Hari ini kita ingin mengenalkan budaya sunda, dalam rangka mendukung RUU KPK. Agar KPK jeli memberikan pendidikan anti korupsi di Indonesia," kata Kang Galih begitu ia disapa.
Pihaknya pun menginginkan, dengan kampanye budaya tradisional ini, masyarakat bisa ikut serta dalam mengawasi kinerja KPK untuk memberantas korupsi, karena telah merugikan negara.
"Kita juga ingin agar warga sipil ikut andil dalam pengawasan. Dan kami sebagai seniman hanya mendukung ingin pemerintah bisa memberantas korupsi," jelasnya.
Perlu diketahui, Presiden RI Joko Widodo sudah menyetujui RUU KPK yang sebelumnya diinisiasi oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Namun, Jokowi tidak menyetujui semua draft revisi tersebut, ada empat point yang ditolak oleh Jokowi.
Sebelumnya, RUU KPK ini juga menuai polemik di berbagai elemen masyarakat. Ada yang pro terhadap revisi tersebut, dan ada juga yang kontra karena menganggap akan melemahkan lembaga anti rasuah itu. [yud]
© Copyright 2024, All Rights Reserved