HAK merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait dengan interaksinya antara individu atau dengan instansi.
Hak juga merupakan sesuatu yang harus diperoleh. Masalah HAM adalah sesuatu hal yang sering kali dibicarakan dan dibahas terutama dalam era reformasi ini. HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam era reformasi daripada era sebelum reformasi.
Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan hak, kita hidup tidak sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM terhadap orang lain dalam usaha perolehan atau pemenuhan HAM pada diri kita sendiri.
Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki manusia sejak manusia itu dilahirkan. Hak asasi dapat dirumuskan sebagai hak yang melekat dengan kodrat kita sebagai manusia yang bila tidak ada hak tersebut, mustahil kita dapat hidup sebagai manusia.
Hak ini dimiliki oleh manusia semata-mata karena ia manusia, bukan karena pemberian masyarakat atau pemberian negara. Maka hak asasi manusia itu tidak tergantung dari pengakuan manusia lain, masyarakat lain, atau Negara lain.
Hak asasi diperoleh manusia dari Penciptanya, yaitu Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan hak yang tidak dapat diabaikan.
HmI (Himpunan Mahasiswa Islam) yang merupakan organisasi mahasiswa yang menjunjung tinggi spirit keIslaman dan kebangsaan kemudian menegaskan peran organisasi sebagai organisasi perjuangan dalam mencapai tujuan HmI, yaitu Terbinanya Insan Akademis pencipta pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggungjawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhai Allah Wa Ta’Ala.
Demi terwujudnya tujuan HmI tentulah setiap kader HmI harus paham bagaimana peran HmI yang sudah dijabarkan dalam nilai dasar perjuangan HmI (NDP) yang dirumuskan dari nilai-nilai Alquran dan Assunnah, bahwa kader HmI berjuang mewujudkan keadilan dalam konteks individu ataupun masyarakat dan selalu berjuang untuk membela kaum mustadafin (tertindas).
Maka tentulah setiap kader HmI harus memahami apa itu Ham untuk mengerti persamaan Hak dan membebaskan diri dari penindasan dan pelanggaran sebagai personal dan masyarakat sosial guna mencapai tujuan HmI secara etis dan organisatoris.
Maka dirasa penting bagi seorang kader HmI untuk memahami HAM secara menyeluruh dan melakukan desiminasi HAM guna tercapainya tujuan organisasi dan mengembalikan lagi khittah Organisasi.
Maka dari itu HMI Cabang Bandung membuat agenda sekolah HAM yang difasilitasi oleh LBH bandung, dengan tujuan kegiatan:
1. Untuk memberikan pemahaman dasar Pengetahuan Ham baik secara teori dan praktik kepada Peserta.
2. Untuk menjadikan peserta peka terhadap masalah HAM dan menjadi aktor desiminasi kesadaran HAM dalam lingkungan pribadi, keluarga dan bermasyarakat.
Yang dilaksanakan secara berkala pada setiap sari sabtu dalam bulan Januari 2020 yang dilakukan 4 pertemuan, dengan pembukaan pada hari Sabtu 11 Januari di Kaffe Carita Mikha yang dibuka oleh Ketua Umum HMI Cabang Bandung dan Sambutan dari Direktur LBH Bandung.
Sekolah Ham ini memiliki tujuan yaitu peserta dapat memiliki pengetahuan tentang apa itu Hak Asasi Manusia, peserta dapat mengetahui bentuk-bentuk pelanggaran Hak asasi manusia dan peserta mampu menganalisis peristiwa pelanggaran hak asasi manusia, juga beberapa materi yang diberikan antara lain pengantar HAM, Hak Sipil Politik, Hak Ekonomi Sosial Budaya, dan Analisis pelanggaran HAM melalui studi kasus untuk outputnya yaitu rencana tindak lanjut sekolah HAM ini melalui kesepakatan kolektif.
Kami harap semua unsur elemen mahasiswa pada umumnya dan khususnya Anggota HmI dapat melalukan desiminasi pengetahuan setelah mengikuti sekolah HAM ini.
Harik Ash Shiddieqy A Kepala Bidang Hukum dan HAM Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bandung.
© Copyright 2024, All Rights Reserved