Rencana Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk membentuk klub presiden, atau yang dikenal sebagai presidential club, mendapat sorotan dari Ketua Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Al Muzammil Yusuf.
Seperti yang disampaikan dalam wacana yang sedang berkembang, forum ini direncanakan sebagai tempat berkumpulnya para mantan presiden untuk membahas berbagai masalah kebangsaan.
"Sebagai wadah informal, presidential club bisa saja menjadi tempat untuk lobi atau pertemuan informal. Itu sah-sah saja dilakukan presiden," kata Muzammil seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Senin (6/4).
Sebagai anggota Komisi I DPR, Muzammil menegaskan bahwa presiden terpilih memiliki hak untuk bertemu dengan siapa pun dan meminta masukan dari berbagai pihak. Namun demikian, ia juga menyoroti keberadaan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) sebagai wadah formal yang sudah ada.
Wantimpres, yang menggantikan peran Dewan Pertimbangan Agung (DPA) dari masa Orde Baru, dianggap lebih fleksibel dalam perannya sebagai mitra penasehat presiden.
"Mengingat Wantimpres yang merupakan wadah formal, berbeda dengan lembaga DPA yang sebelumnya dianggap setara dengan lembaga kepresidenan dan sering dianggap sebagai lembaga tinggi negara," tambah Muzammil.
Seperti yang diberitakan, Prabowo berharap agar para mantan presiden tetap menjaga silaturahmi dan rutin berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan, demi menjadi teladan bagi rakyat.
Sebagai Ketua Umum Partai Gerindra dan Menteri Pertahanan, Prabowo berharap adanya kesatuan dan kekompakan di antara para pemimpin, terlepas dari perbedaan pandangan dan sikap politik.
© Copyright 2024, All Rights Reserved