Suhendrik, bakal calon Wali Kota Cirebon dari PDI Perjuangan, hadir sebagai pembicara di "Urban Women Week" untuk berbagi pengalamannya dalam meningkatkan kualitas UMKM. Ia mengungkapkan bahwa di Kota Cirebon terdapat 2.276 UMKM, dengan 48?rbasis kuliner dan baru 25% yang terdigitalisasi.
"Hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi UMKM Kota Cirebon untuk mengikuti perkembangan zaman agar tidak tergerus oleh situasi yang ada," ujar Suhendrik pada Senin (20/5).
Lebih lanjut, Suhendrik menjelaskan bahwa banyak program pemerintah yang mendukung pelaku usaha kecil dan menyediakan sumber daya untuk membantu UMKM bertahan dan berkembang. Ia menekankan pentingnya inovasi dan strategi bisnis yang matang bagi UMKM, termasuk dalam hal branding dan packaging yang menarik.
"Tidak menutup kemungkinan produknya akan diminati masyarakat nasional maupun internasional," ungkapnya.
Suhendrik mencontohkan brand-brand ternama yang berawal dari UMKM dan mencapai kesuksesan global melalui inovasi dan strategi marketing yang tepat.
"Bayangkan brand-brand internasional seperti Chanel dan Dior. Mereka awalnya bisnis rumahan, namun dengan menjaga kualitas, teknik pembuatan, dan strategi marketing yang tepat, mereka berhasil menjadi brand global," tuturnya.
Suhendrik menyadari bahwa produk UMKM yang sudah menembus pasar internasional memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Oleh karena itu, ia mendorong upaya pendampingan yang lebih serius dari pemerintah, termasuk dalam hal branding, pembiayaan, dan digitalisasi.
"Pemerintah perlu memiliki program yang masif untuk UMKM, pendampingan yang efektif terkait branding, dan tidak lupa pembiayaan," ujarnya. "Pembiayaan selalu menjadi masalah klasik bagi UMKM."
© Copyright 2024, All Rights Reserved