Banyak nama yang muncul dalam bursa Calon Presiden (Capres) 2024 selain figur yang sekarang beredar di lembaga survei atau hasil survei. Kemunculan tokoh-tokoh tersebut menunjukkan jika publik merindukan nama alternatif lain.
Direktur Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Kedai KOPI), Kunto Adi Wibowo mengaku telah melakukan survei yang mengulas potensi para tokoh alternatif. Menurutnya, ada tiga poin penting yang harus dilakukan tokoh altenatif dalam menyongsong Pilpres 2024.
"Jadi kami sudah melakukan kajian bahwa kalau mau dihitung ini bukan elektabilitas tetapi potensi yang kira-kira dalam satu tahun menjelang Pemilu," terang Kunto usai menghadiri diskusi politik Dewan Pimpinan Daerah (Depidar) Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Wilayah IX Jabar, Rabu (5/5).
Survei dilakukan untuk mengukur nama tokoh-tokoh alternatif bisa mendapatkan elektabilitas seberapa besar menjelang Pemilu 2024. Hasil survei pun dapat dijadikan bahan evaluasi bagi karena publik menginginkan tokoh lain.
"Tokoh-tokoh alternatif seharusnya tidak ragu untuk maju dalam Pemilu 2024 dan jangan takut atau khawatir tidak mendapatkan partai. Kami ingin tokoh altenatif benar-benar menunjukkan kemampuan mereka yang 110 persen kalau bisa. Sehingga, publik punya banyak pilihan," lanjutnya.
Adapun hasil survei yang dilakukan Kedai KOPI berdasarkan nama di luar Parpol yakni, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti dengan nilai 30,9 persen, Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo dengan nilai 14,1 persen, Mantan Ketua KPK, Abraham Samad dengan nilai 14,0 persen, Sekjen PMI, Sudirman Said dengan nilai 8,0 persen.
Sedangkan nama di dalam parpol yakni, Ketum Partai Golkar yang juga Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto mendapatkan nilai nilai 17,6 persen dan nama tokoh partai di luar pemerintahan terdapat nama Presiden PKS, Ahmad Syaikhu dengan nilali 8,3 persen.
© Copyright 2024, All Rights Reserved