Tahun 2030 Indonesia akan mencapai puncaknya Bonus Demografi. Kesempatan emas itu harus dimanfatkan sebaik-baiknya dengan menyiapkan generasi petani di masa yang akan datang.
Kepala Bidang Penyelenggaraan Pendidikan Pusat Pendidikan Pertanian, Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Ismaya Parawansa mengatakan, minat bertani di kalangan anak muda masih menjadi persoalan.
"Jangan sampai bonus demografi petaka hanya karena Indonesia kekurangan petani. Harus dimanfaatkan dengan baik, harus ada generasi petani, agar bonus demografi memberi keuntungan," kata Ismaya di Universitas Galuh Ciamis, Sabtu (21/12).
Dia menjelaskan, bonus demografi itu merupakan situasi di mana jumlah usia angkatan kerja atau usia produktif mencapai 70 persen. Lebih tinggi ketimbang usia tidak produktif yaitu usia 14 tahun ke bawah dan di atas 65 tahun, hanya mencapai 30 persen.
Tentunya, kata dia, mulai dari sekarang dibuat agenda untuk menarik generasi muda mau berkecimpung di dunia pertanian. Sehingga bonus demografi bisa bermanfaat.
"270 juta penduduk Indonesia ini harus makan. Maka bagaimana kita harus menyediakan pangan bagi rakyat Indonesia ini. Para anak muda lah jawabannya nanti yang terjun di dunia pertanian," ujarnya.
Menurutnya, generasi muda dan milenial yang dimiliki Indonesia sangat kreatif. Tinggal bagaimana mendorong minat bertani anak muda semakin tinggi. Maka kedepan Indonesia bakal menjadi negara yang besar dan kuat.
"Dan ini, generasi milenial ini luar biasa kreatif. Karena angka kreativitas mereka ini sangat tinggi. Cuman perlu dorongan. Perlu semangat diberikan kepada mereka untuk mau kembali ke dunia pertanian," pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved