Di tengah Pandemi Corona, satu keluarga janda dengan 3 anaknya tinggal di salah satu pos ronda di Desa Sindangkempeng, Kecamatan Greged luput dari perhatian Pemkab Cirebon.
Berdasarkan pantauan Kantor Berita RMOLJabar, lokasi Pos Ronda di Dusun Awi Luar hanya berjarak ratusan meter saja dari Kantor Pemerintah Kecamatan Greged.
Ditemui di kediamannya, Rumsari (47) mengatakan, selama 4 bulan terakhir, Ia beserta 3 anaknya menempati bangunan pos ronda berukuran 2 meter kali 2 meter yang terbuat dari kayu dan bambu.
“Setelah ditinggal mati suami (Almarhum Andri), kami menempati rumah milik saudara dan pada 4 bulan lalu roboh karena ada hujan deras disertai angin kencang, semenjak itu kami tinggal di pos ronda ini,“ kata Rumsari.
Janda dengan 3 anak tersebut menerangkan, setelah berstatus janda karena ditinggal mati suaminya, dirinya pernah berumah tangga lagi namun tidak bertahan lama, sehingga untuk menghidupi anak-anaknya, Ia bekerja sebagai buruh cuci baju para tetangganya.
“Untuk makan seadanya hasil kuli cuci baju dan Alhamdulilah kami salah satu penerima program Keluarga Sejahtera (PKH), dimana setiap bulannya selama corona mendapatkan dapat sembako untuk bertahan hidup,“ ujarnya
Terpisah, saat dikonfirmasi pada salah satu Anggota Dewan (DPRD) asal Dapil 7 Kabupaten Cirebon, Hasan Basori mengatakan, pihaknya baru mengetahui 3 hari kebelakang dan baru akan melakukan kunjungan besok.
“Kami sangat prihatin tentunya mendengar dan mendapatkan berita ada keluarga yang sudah 4 bulan tinggal di Pos Ronda,“ ujar Hasan Basori, dikonfirmasi melalui sambungan selulernya.
Hasan menyatakan akan segera mencari solusi agar keluarga yang hidup di Pos Ronda mendapatkan bantuan berupa program pembangunan rumah baru dari Rutilahu, baik Pemkab maupun Provinsi.
“Besok kami tinjauan langsung ke TKP, kami akan berusaha agar pihak Pemkab atau Provinsi bisa mengalokasikan untuk RUTILAHU,“ tuturnya
Poltisi PKB tersebut berharap, Pemkab Cirebon tidak merelokasi semua program Rutilahu untuk Covid-19, karena pemotongan anggaran (refocusing) di setiap dinas hanya 68%, sehingga bisa memperhatikan kondisi darurat seperti yang menimpa keluarga tersebut.
© Copyright 2024, All Rights Reserved