Untuk menurunkan angka stunting di Kota Tasikmalaya diperlukan upaya yang intensif, terstruktur dan terkoordinasi yang melibatkan seluruh jajaran pemerintahan.
Mulai dari provinsi, kota, kecamatan dan kelurahan serta pendampingan dari lembaga swasta, organisasi, mitra pembangunan, akademisi dan media.
Kali ini Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya mendapat dukungan dari kalangan pendidikan yaitu Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya.
Direktur Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Ani Radiati R mengatakan, pihaknya memiliki perjanjian kinerja tentang peran Poltekkes dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
"Ya Kami punya perjanjian kinerja tentang peran Poltekkes dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Diantaranya adalah tentang penanganan stunting, penyakit menular, dan lain sebagainya," kata Ani Radiati Kepada wartawan, Senin (20/3).
Dirinya bersyukur bisa berkolaborasi juga dengan Pemkot Tasikmalaya dengan melaunching program MIPA untuk mendukung program Tasik Asyik dalam hal penanganan stunting.
"Jadi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya peduli stunting ibu hamil yang KEK (Kurang Energi Kronis) dan balita yang stunting," terangnya.
Dalam menggulirkan program ini, pihaknya didukung oleh para mitra kerjanya sehingga menjadi keluarga asuh stunting dan kakak asuh stunting di Kecamatan Purbaratu.
"Sebanyak 6 ibu hamil dan yang stunting 156 anak. Nanti akan terus kita pantau perkembangan kesehatannya," paparnya.
Ia juga menjelaskan, program ini akan digulirkan sesuai program Pemkot dan terus berjalan sampai 10 Mei 2023 nanti.
"Ya program ini akan terus digulirkan sesuai program Pemkot Tasikmalaya, Jawa Barat," pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved