Mantan Komandan Relawan TKN Prabowo Gibran, Haris Rusly Moti menilai mencuatnya kembali cerita soal akun fufufafa hingga rumor terkait Apel Akbar Pasukan Berani Mati Jokowi merupakan hal yang dieksploitasi kalangan dari kluster residu Pilpres 2024.
Menurutnya, langkah-langkah tersebuut menjadi intrik politik yang tidak canggih dan terlalu gampang dibaca arahnya.
“Sengaja diviralkan untuk tujuan merenggangkan hubungan baik presiden terpilih Prabowo Subianto dengan Presiden Jokowi dan Wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka,” kata Haris, Kamis (12/9).
Haris menambahkan, keinginan membenturkan Prabowo Subianto dengan Joko Widodo dan Gibran juga tidak terlepas dari munculnya isu matahari kembar dalam pemerintahan mendatang yang mengarah pada Prabowo versus Jokowi.
“Saya cukup yakin upaya adu domba yang dilakukan dengan menebar rumor dan intrik halus seperti itu Insya Allah menuai hasil tangan hampa, gagal,” sebut eksponen gerakan mahasiswa 1998 Yogyakarta tersebut.
Ia yakin Prabowo merupakan pemimpin berjiwa besar yang tidak gampang dihasut dan diadudomba dengan rumor dan intrik. Hal ini terlihat dari berbagai kesempatan dimana Prabowo selalu mengimbau kepada seluruh relawan, pendukung dan pemilih pasangan Prabowo Gibran untuk senantiasa berlapang dada dan berjiwa besar dalam menghadapi setiap dinamika politik, agar tidak gampang dihasut dan diadu domba.
“Pak Prabowo bukan tipe pemimpin kuping tipis yang gampang dihasut melalui rumor yang telah menjadi jejak sejarah. Jika kita mengubek ubek jejak digital di masa lalu, maka tidak ada yang sempurna di masa lampau,” pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved